RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - DI ANTARA bentuk kesempurnaan syariat Islam adalah perhatian terhadap urusan kebersihan dan kesehatan. Salah satunya adalah bersiwak dan sikat gigi.
Kegiatan tersebut merupakan perbuatan sunnah yang diganjar pahala. Beliau bersabda:
“Siwak itu pembersih mulut dan mendapat keridhaan dari Rabb.” (HR. Ahmad).
Rasulullah SAW biasa membersihkan giginya usai bangun tidur dan menjelang wudhu dengan siwak. Ummu al-Mukminin Aisyah Radhiyallahu ‘anha (Ra) meriwayatkan;
‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, “Kami biasa menyiapkan siwak dan air untuk bersuci Rasulullah SAW. Allah lalu membangunkannya sesuai dengan kehendak-Nya pada waktu malam. Maka beliau bersiwak, berwudhu, dan melakukan shalat.” (HR: Muslim)
Dalam hadits lain Rasulullah SAW bersabda:
Anas radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Aku perbanyak (anjuran) untuk kalian tentang bersiwak.” (HR. Bukhari)
Sejarah Siwak
Sejarah Siwak atau Miswak ini sendiri bermula pada masa Babilonia, 7000 tahun yang silam. la telah banyak digu- nakan pada zaman kerajaan Yunani dan Romawi.
Baca Juga: Kejaksaan Selidiki Dugaan Penyelewengan Dana Desa di Kabupaten Tegal
Masyarakat Arab juga telah familiar dengan siwak jauh sebelum kedatangan Islam. Biasanya mereka meng- gunakan akar dan ranting segar dari sejenis Pohon Arak (Salvadora Persica).
Pohon Arak tersebut mudah dijumpai di daerah Benua Asia Tengah dan Afrika. Bentuknya kecil, mirip belukar dengan batang yang bercabang-cabang. Jika kulit rantingnya terkelupas, akan timbul warna agak keputi- han dengan juntaian serat yang banyak terlihat.
Setiap komunitas masyarakat memiliki nama khas untuk siwak tersebut. Di daerah Timur Tengah, siwak biasa dikenal dengan sebutan miswak atau arak.
Di Tanzania disebut miswak, sedang masyarakat Pakistan dan India menggelarinya dengan datan atau miswak. Selain itu, kayu kunyah (Chewing Stick) berasal dari tanaman yang berbeda beda pada setiap daerah asal.
Khusus daerah Timur Tengah, bahan yang sering digunakan adalah jenis Pohon Arak (Salvadora Persica). Orang Afrika Barat biasa memakai Pohon Limun (Citrus Aurantifolia) dan Pohon Jeruk (Citrus Sinesis) sebagai bahan utama bersiwak.