YOGYAKARTA - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X menanggapi dengan dingin pernyataan Ade Armando soal dinasti politik di Yogyakarta.
Menurut Raja Keraton Yogyakarta tersebut, sah-sah saja seseorang mengutarakan pendapatnya mengenai suatu hal. "Begini, ya, berkomentar boleh, berkomentar kok enggak boleh. Boleh saja. Hanya pendapat saya konstitusi peralihan itu kan ada," kata Sultan, Senin (4/12). Ia menjelaskan bahwa Undang-Undang Keistimewaan (UUK) memberikan amanah gubernur dan wakilnya adalah Sultan dan Pakualam. "Ya, melaksanakan itu saja (UUK). Dinasti atau tidak terserah dari sisi mana masyarakat melihatnya," ujarnya. Sri Sultan HB X mengatakan hal terpenting bagi Jogja adalah telah diakui keistimewaannya menurut UKK tersebut.Sebelumnnya, Ade mengatakan bahwa mahasiswa yang berdemonstrasi di Yogyakarta itu tak melihat bahwa yang mereka kritik justru ada di Jogja. "Ini ironis sekali, karena mereka justru sedang berada di sebuah wilayah yang jelas-jelas menjalankan politik dinasti dan mereka diam saja. Anak-anak BEM ini harus tahu dong, kalau mau melawan politik dinasti, ya politik dinasti sesungguhnya adalah DIY. Gubernurnya tidak dipilih melalui pemilu," kata Ade dalam sebuah video singkat. (jp)
Kategori :