BENGKULU UTARA - Menyikapi dampak dari Fenomena El Nino belakangan sangat dirasakan masyarakat. Ketua DPRD Bengkulu Utara Sonti Bakara, SH bersama Bupati Bengkulu Utara Ir. Mi'an dan stakeholder terkait membahas fenomena yang dirasakan seluruh dunia dimana masa kemarau lebih panjang dari tahun-tahun sebelumnya. Dimana, Dampak dari El Nino sangat dirasakan di Bengkulu Utara (BU) dimana kekeringan terjadi sekitar lima bulan. Kekeringan yang terjadi di BU ini menyebabkan banyak permasalahan yang dirasakan masyarakat di BU.
Diantaranya kondisi kekurangan air bersih hingga ke desa-desa. Kekeringan ini juga menyebabkan kondisi pertanian tanaman pangan di BU menjadi mayoritas gagal panen. Fenomena el nino ini bukan hanya menyebabkan sawah-sawah kekeringan, namun juga menyebabkan saluran irigasi-irigasi pertanian menjadi kering atau setidaknya tidak bisa memenuhi kebutuhan air di sawah petani. Yang mana ini juga menyebabkan stok tanaman pangan di BU menjadi berkurang dari biasanya. Sedangkan selama ini BU bisa memenuhi kebutuhan tanaman pangan terutama beras untuk minimal kebutuhan pangan daerah. Sehingga dampak El Nino ini membuat kenaikan harga pangan terutama beras karena stok beras di daerah sedikit. Stok berat yang sedikit ini membuat stok beras di BU dipenuhi oleh beras yang berasal dari luar daerah dengan harga tinggi.
Sonti pun yang ikut rakor terkait langkah yang harus diambil dalam rangka meringan beban masyarakat yang terkait dengan dampak El Nino. Mengingat, kenaikan harga pangan yang terjadi saat ini akan memiliki dampak besar pada daya beli masyarakat yang menurun sehingga meningkatkan angka kemiskinan masyarakat. Selain pada kemiskinan, dengan meningkatnya harga pangan maka akan berdampak pada tingginya angka inflasi di daerah. Sedangkan, pengendalian inflasi menjadi target pemerintah pusat sejak awal tahun 2023 untuk menjaga kondisi masyarakat di tengah sulitnya ekonomi dunia.
“Karena kenaikan harga pangan merupakan aspek yang dampaknya langsung pada angka kemiskinan masyarakat. Sehingga ini sangat kita antisipasi. Sehingga kenaikan harga pangan ini akan berdampak pada inflasi dan kemiskinan. Jika inflasi meningkat, maka dampaknya bukan hanya pada harga pangan. Namun seluruh harga akan beranjak naik," bebernya.
Lebih jauh disampaikannya, dalam rapat internal seluruh FKPD tersebut mengambil langkah-langkah cepat program yang bisa membantu masyarakat. Diantaranya adalah mempercepat pelaksanaan program-program pemerintah agar terjadi perputaran ekonomi dan dampak pembangunan bisa dirasakan masyarakat. Masyarakat yang terdampak langsung dari El Nino adalah masyarakat dengan ekonomi menengah kebawah. Terutama masyarakat yang selama ini menggantungkan ekonomi keluarganya dari sektor pertanian yang sangat terkendala dengan kondisi kekeringan yang terjadi. Selain itu, DPRD hingga dalam pelaksanaan reses ke desa-desa juga mengingatkan pemerintah desa untuk memastikan ketersediaan air bersih pada masyarakat. Termasuk mengalihkan pelaksanaan DD yang belum dilaksanakan untuk membuat sumber-sumber air bersih di masyarakat.
“Maka ada beberapa program unggulan yang dilakukan. Diantaranya adalah mengajukan bantuan pangan ke pemerintah pusat bagi masyarakat yang terdampak. Maka bersama pemerintah kita juga meminta dilakukan penyaluran bantuan pangan pada warga terdampak kekeringan akibat fenomena el nino tersebut. Karena air bersih juga sangat penting dan berdampak langsung terutama bagi kesehatan masyarakat. Maka memang saat ini pertemuan dengan FKPD terutama terkait kondisi-kondisi terkini masyarakat terkini sangat penting dan terus kita lakukan," demikian Sonti. (aer/prw)