Kondisi Medis Tertentu:
Beberapa kondisi medis tertentu, seperti diabetes, infeksi saluran kemih, dan kandung kemih overaktif (overactive bladder), dapat menyebabkan sering kencing, bahkan setelah minum air putih dalam jumlah normal.
Diabetes: Pada penderita diabetes, kadar gula darah tinggi dapat menyebabkan ginjal bekerja ekstra untuk menyaring kelebihan gula.
Hal ini memicu peningkatan produksi urine dan frekuensi buang air kecil yang lebih sering.
Infeksi Saluran Kemih (ISK): ISK adalah infeksi yang terjadi pada ginjal, ureter, kandung kemih, atau uretra.
Gejala ISK termasuk sering buang air kecil, rasa perih saat buang air kecil, dan urine yang keruh atau berdarah.
Kandung Kemih Overaktif: Kandung kemih overaktif adalah kondisi di mana kandung kemih berkontraksi lebih sering dan tidak terkontrol, sehingga menimbulkan rasa ingin buang air kecil yang mendesak dan sering.
Jumlah Cairan yang Dikonsumsi:
Meningkatnya asupan air putih dalam waktu singkat juga dapat menyebabkan sering kencing. Hal ini wajar terjadi karena tubuh perlu waktu untuk memproses dan membuang kelebihan cairan.
Namun, jika Anda minum air putih dalam jumlah yang wajar (sekitar 8 gelas per hari) dan tidak mengalami gejala lain, kondisi ini tidak perlu dikhawatirkan.
Penyakit Ginjal Lainnya:
Penyakit ginjal lain, seperti glomerulonefritis dan pielonefritis, juga dapat menyebabkan sering kencing.
Gejala penyakit ginjal lainnya mungkin termasuk pembengkakan kaki dan pergelangan kaki, kelelahan, dan tekanan darah tinggi.
Kapan Harus Konsultasi ke Dokter?
Meskipun sering kencing setelah minum air putih umumnya tidak berbahaya, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala berikut:
Sering buang air kecil di malam hari (lebih dari dua kali)