RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebong menyebut jumlah pasien berobat ke puskesmas khususnya pada wilayah puskesmas yang terdampak bencana banjir bandang belum lama ini mengalami peningkatan bila dibanding jumlah pasien kunjungan biasanya.
Berdasarkan data yang dilaporkan wilayah puskesmas yang terdampak bencana ke Dinkes Lebong, tercatat ada sebanyak 57 pasien yang datang berobat pasca bencana dengan berbagai jenis penyakit yang diderita, seperti diare, Ispa, dermatitis, hingga penyakit lainnya.
Kepala Dinkes Lebong, Rachman, SKM melalui Kabid P2P, Evan Marta, SKM mengatakan untuk jumlah pasien terbanyak yang datang berobat ke puskesmas pasca bencana banjir bandang yakni pasien penderita dermatitis atau peradangan atau iritasi di kulit yang umumnya ditandai dengan kulit gatal, kering, dan kemerahan.
Tak hanya itu, beberapa pasien yang datang berobat ke puskesmas juga menderita penyakit, diare, ispa, Myalgia, bronkitis, neomomi, hingga penyakit luka. Dan jumlah pasien yang datang berobat ke puskesmas ini terbanyak di puskesmas Limaupit dan Talang Leak.
Baca Juga: Untuk Pencari Kerja, Jangan Percaya Penyalur Kerja Palsu
"Total pengobatan pasien pasca bencana ada 57 kasus, namun itu belum termasuk data pengobatan pasien di posko induk yang dipusatkan pada kantor kecamatan Lebong Sakti," ungkap Evan Marta.
Disebutkannya, adapun 57 kasus pasien yang datang berobat ke puskesmas pasca bencana itu meliputi, penderita ISPA 9 pasien, diare 3 pasien, dermatitis 12 pasien, Miagiya 4 pasien, bronkitis 6 pasien, luka 3 pasien, pebris 6 pasien, neomomi 3 pasien, serta para penyakit lain.
"Data ini merupakan data ter update sampai tanggal 23 April. Dan tidak menutup kemungkinan akan bertambah, terlebih mengingat data pengobatan pasien dari posko bencana yang belum dilaporkan ke Dinkes Lebong," lanjutnya.
Sementara itu, kata Evan, untuk pasien penderita diare secara global yang dilaporkan puskesmas dan RSUD Lebong, terhitung Januari hingga April 2024 ini sebanyak 295 kasus.
Selain pasien penderita diare, pasien terbanyak juga penderita ISPA dengan jumlah sebanyak 79 kasus.
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk selalu menjaga lingkungan dan hidup bersih, terutama kepada masyarakat yang wilayah tempat tinggalnya pasca terdampak bencana banjir. Karena berbagai penyakit sangat rentan menyerang masyarakat pasca bencana tersebut," pungkasnya. (*)