Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit menyambut baik diadopsinya resolusi yang menuntut gencatan senjata segera ini. Aboul Gheit menyebut hal ini menandakan perubahan penting dalam sikap internasional terhadap perang di Gaza.
"Diadopsinya resolusi tersebut menandakan perubahan penting dalam sikap internasional terhadap perang agresif di Gaza. Pergeseran ini disoroti oleh Amerika Serikat yang memilih untuk tidak menggunakan hak vetonya," bunyi pernyataan yang diberitakan SPA, Selasa (26/3/2024).
Diberitakan UN News, DK PBB akhirnya menyetujui dan mengadopsi resolusi yang diajukan oleh 10 anggota tidak tetap (E-10) yang menuntut gencatan senjata di Gaza selama bulan suci Ramadan. Dalam voting yang digelar pada Senin (25/3/2024) waktu setempat itu, sebanyak 14 anggota DK PBB mendukung resolusi tersebut, sementara Amerika Serikat abstain.
Diketahui, Israel telah melancarkan serangan militer mematikan di wilayah Palestina yang dimulai serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober 2023. WAFA melaporkan, Senin (25/3/2024), perang mematikan di Jalur Gaza itu dilaporkan telah menewaskan 32.226 jiwa dan 74.518 orang luka-luka. Selain itu, ribuan orang masih tertimbun dalam reruntuhan.
Serangan Israel disebut telah menyebabkan 85 persen warga Gaza terpaksa mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara itu 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur. (*)