RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Selain ragit, di Palembang, juga terdapat bubur suro, takjil legendaris yang hanya ada saat bulan suci Ramadan. Kudapan ini bisa dijumpai di Masjid Almahmudiyah di Jalan KI Gede Ing Suro, Kelurahan 30 Ilir, Kecamatan Ilir Barat (IB) II Palembang.
Setiap bulan suci Ramadan, Masjid Al-Mahmudiyah selalu menyediakan ratusan bubur suro untuk dibagikan kepada warga sekitar dan jemaah masjid.
"Dana pembuatan bubur suro ini berasal dari warga, jadi dari warga dan kembali untuk warga," ungkap Pengurus Masjid Al-Mahmudiyah Riyanto, ditemui di lokasi, Jumat (15/3).
Memiliki cita rasa yang enak dan gurih, tak heran jika bubur suro selalu dinantikan oleh masyarakat. Pantauan di lokasi, terlihat puluhan anak-anak hingga orang tua sudah mengantre untuk mendapatkan bubur suro.
Baca Juga: Puasa Ramadhan Mendidik Pribadi Tulus dan Jujur Menghindarkan Perilaku Jahat dan Tercela
"Pembagian bubur suro sendiri di mulai pada pukul 04.30 WIB hingga bubur habis," ujar Riyanto.
Menurut Riyanto, tradisi pembagian bubur suro sudah ada sejak dahulu.
"Sejak dahulu memang Masjid Almahmudiyah atau Masjid Suro ini selalu membagikan bubur suro, ini sudah menjadi tradisi," terang Riyanto.
Bubur suro terbuat dari bahan utama beras yang dicampur dengan semur daging sapi serta rempah pilihan.
"Untuk resep bubur suro sudah turun-temurun sejak dahulu," kata Riyanto.
Untuk 200 porsi bubur suro menghabiskan 8 kilogram beras dan 3 kilogram daging sapi.
"Untuk delapan kilogram beras dimasak dalam waltu dua jam, selama proses pembuatan, bubur suro ini harus terus diaduk hingga matang agar tidak gosong, biar bumbunya juga meresap," jelas Riyanto.
Bagi Anda yang ingin mencicipi bubur suro dapat datang langsung ke Masjid Al-Mahmudiyah di Palembang.
Selama bulan suci Ramadan, bubur suro selalu tersedia setiap harinya di Masjid Al-Mahmudiyah Palembang. (jp)