RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Menjelang Bulan Suci Ramadhan, masyarakat diharapkan lebih waspada saat membeli daging dan hati yang di pasaran.
Pasalnya, biasanya kerap ditemukan cacing hati berbentuk cacing pipih yang hidup di dalam hati dan empedu hewan mamalia herbivora, termasuk sapi, kambing dan kerbau.
Dilansir dari berbagai sumber, Cacing hati ini, masuk ke dalam tubuh kerbau atau sapi melalui pakan ternak.
Dedaunan yang menjadi sumber pakan ternak, rentan terkontaminasi telur maupun larva cacing pita. Terutama dedaunan yang tumbuh di tempat yang berair dan kotor.
Baca Juga: 52 KPM Semelako I Terima BLT DD
Di dalam tubuh sapi atau kerbau rentan terinfeksi cacing. Dari hatinya, yang berpotensi terinfeksi cacing pita. Lalu paru-parunya rentan mengandung cacing hermonpos kortartus.
Adapun ciri sapi atau kerbau yang mengandung cacing antara lain, jika dibelah pada bagian hati akan terlihat mengeras dan hitam.
Dari fisiknya, sapi atau kerbau yang terinfeksi cacing akan kurus. Meskipun banyak makan, namun badannya tidak bisa gemuk. Selain itu, bulu sapi atau kerbau mudah rontok dan kusam.
Pada bagian mata terus mengeluarkan cairan seperti menangis, sering diare dan kotorannya lembek, bahkan di dalam kotoran itu tidak jarang ditemukan cacing pita.
Hati dan daging yang mengandung cacing pita ini berbahaya untuk dikonsumsi. Parasit internal itu bisa menyebabkan keguguran saat hamil, anak yang dilahirkan bisa berpenyakit hydrochepalus, sperma mati (mandul) hingga kematian.
Sebab semua asupan gizi yang masuk ke dalam tubuh akan di serap oleh parasiti ini.
Berbagi tips untuk membeli daging atau hati yang sehat. Yaitu dengan memilih daging yang digantung, selain beratnya asli tidak tercampur air juga minim bakteri.
Khusus saat membeli hati, pastikan tidak membeli hati yang bentuknya tidak normal, seperti ada benjolan-benjolan dan berwarna pucat.
Saat ramadhan dan idul fitri konsumsi daging akan meningkat. Oleh karenanya masyarakat harus lebih jeli dalam membeli daging dan hati sapi atau kerbau. (*)