Gogot menyebut optimalisasi ini bertujuan untuk mempercepat hasil dari program Revitalisasi Satuan Pendidikan. Dengan begitu, kegiatan belajar dan mengajar bisa berlangsung lebih kondusif.
"Dengan proses optimalisasi tersebut kami berharap akan tercipta sarana dan prasarana pendidikan yang aman dan nyaman. Sehingga semua warga sekolah dapat melakukan proses kegiatan belajar dan mengajar, serta meningkatkan kualitas mutu pendidikan," ujar Dirjen Gogot, dikutip dari keterangan yang diterima detikEdu, Kamis (9/10/2025).
Rincian Program Revitalisasi Satuan Pendidikan Jenjang SMK, SLB, dan SKB
Pada lingkup Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK), sasaran program Revitalisasi Satuan Pendidikan meningkat signifikan. Kemendikdasmen mencatat, kenaikan mencapai 100 persen dari target awal.
Dari 982 satuan pendidikan, kini sasaran yang bisa dimaksimalkan menjadi sebanyak1.943 satuan pendidikan. Jumlah ini terdiri dari:
SMK: 1.439 sekolah
SLB: 382 sekolah
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB): 122 satuan pendidikan.
Total anggaran yang digelontorkan untuk program ini mencapai Rp 3,1 triliun. Ditjen PKPLK melaporkan program pembangunan keseluruhan per September 2025 mencapai sekitar 60 persen.
Kemendikdasmen menegaskan adanya perbedaan jumlah disebabkan karena data yang terus bertambah setiap waktunya. Terutama yakni terkait sekolah yang telah menerima SK penerima bantuan.