BPIP Usul Muatan Pendidikan Pancasila Masuk Mapel Wajib TKA

Jumat 01 Aug 2025 - 22:43 WIB

JAKARTA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi usul beragam materi Pendidikan Pancasila dimasukkan dalam soal-soal mata pelajaran yang diujikan dalam Tes Kemampuan Akademik (TKA). 

Hal ini disampaikan Yudian dalam acara Rakornas "Pembentukan Karakter Anak Bangsa melalui Efektivitas Penerapan Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Agama pada Satuan Pendidikan RA, MI, MTs, MA/MAK" di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (31/7).

"Di sini saya mengusulkan agar Pendidikan Pancasila ini menjadi (bagian) mata ujian nasional. Namun, supaya tidak menambah beban, misalnya mata pelajarannya itu bahasa Indonesia, tetapi pertanyaannya itu isinya tentang Pancasila, Bahasa Inggris juga begitu," tutur Yudian.

Senada, Wakil Kepala BPIP Rima Agristina menambahkan, pihaknya ingin pertanyaan terkait Pancasila tidak hanya hadir di mata pelajaran Pendidikan Pancasila.

Dia menjelaskan meski siswa tengah mempelajari mapel bahasa, tetap ada pertanyaan yang bisa dikaitkan dengan Pancasila.

"Jadi, pembelajaran bahasa pun pertanyaannya bisa berkaitan dengan Pancasila. Belajar Bahasa Inggris pun itu pertanyaannya bisa terkait dengan Pancasila," jelas Rima.

Dia menjelaskan mata pelajaran Pancasila adalah etika dari pembelajaran keseluruhan ilmu pengetahuan yang dilaksanakan dalam pembelajaran di sekolah.

Rima menilai penyisipan materi Pendidikan Pancasila di mapel wajib yang diujikan pada TKA perlu dilakukan untuk membangun karakter anak Indonesia melalui nilai-nilai Pancasila.

Menurutnya, penerapan pendidikan Pancasila penting untuk diajarkan sejak dini. 

Dia berharap agar materi Pendidikan Pancasila terus dikuatkan di sekolah-sekolah.

"Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan buku teks utama Pendidikan Pancasila yang dibuat BPIP bersama Kemendikdasmen," tandasnya.

Mengenai usulan itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyambutnya dengan baik. Dia menilai hal ini sebagai gagasan yang bagus, tetapi nantinya diserahkan kepada tim penyusun soal TKA.

"Itu nanti bisa dibicarakan secara teknis oleh tim penyusun soal ya. Namun, saya kira itu gagasan yang bagus," jelas Mu'ti.

Ketika disinggung apakah memungkinkan usulan ini diimplementasikan dalam soal ujian TKA Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, Mu'ti membenarkannya. Kendati demikian, dia menyerahkan teknisnya kepada tim penyusun soal TKA.

"Ya mungkin saja, tinggal nanti teknisnya bagaimana oleh tim penyusun soal yang nanti akan lebih konkrit pelaksanaannya," pungkas Mu'ti.

Kategori :