LEBONG.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Satreskrim Polres Lebong akan turun ke lapangan pada pekan depan untuk melakukan pemeriksaan fisik hasil pembangunan di Desa Bungin, Kecamatan Bingin Kuning.
Pemeriksaan ini merupakan tindak lanjut dari penyelidikan kasus dugaan korupsi Dana Desa (DD) Tahun Anggaran 2023 yang sebelumnya telah masuk tahap pemeriksaan ahli.
Pemeriksaan fisik akan dilakukan bersama tim tenaga ahli dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Wilayah Bengkulu.
Kegiatan ini bertujuan untuk mencocokkan data administrasi dengan kondisi riil di lapangan, termasuk volume dan kualitas pekerjaan proyek yang dibiayai dari dana desa.
Baca Juga: Tim Monev Cek Dana Desa Suka Bumi, Pembangunan Rabat Beton dan Irigasi Sesuai Rencana
Kapolres Lebong, AKBP Agoeng Ramadhani, SH, SIK, melalui Kasat Reskrim AKP Rabnus Supandri, S.Sos, menyampaikan bahwa kegiatan pemeriksaan fisik ini menjadi langkah penting dalam proses penyelidikan.
"Jika tidak ada kendala, pekan depan kita akan turun ke lapangan bersama ahli dari PII Bengkulu untuk melakukan pengecekan langsung terhadap pembangunan di Desa Bungin," ungkap Rabnus, Senin (28/7).
Rabnus menjelaskan, pemeriksaan lapangan ini merupakan bagian dari tahapan penyidikan untuk memperkuat bukti, terutama terkait keabsahan penggunaan anggaran, kesesuaian pekerjaan dengan perencanaan teknis, dan kemungkinan penyimpangan volume maupun kualitas pekerjaan.
Selain itu, penyidik juga akan mengajukan permintaan resmi kepada Inspektorat Kabupaten Lebong untuk melaksanakan audit Perhitungan Kerugian Keuangan Negara (PKKN).
"Setelah hasil PKKN keluar, barulah kita bisa menentukan nilai pasti kerugian negara. Ini penting karena nilai kerugian menjadi dasar utama dalam menetapkan tersangka," tambah Rabnus.
Ia juga menargetkan bahwa penetapan tersangka dalam kasus ini akan dilakukan paling lambat pada Agustus 2025 mendatang.
"Pemeriksaan ahli sebelumnya telah dilakukan di Jakarta oleh saksi dari Kementerian Desa PDTT dan Kemendagri, yang hasilnya kini diperkuat dengan verifikasi teknis di lapangan," tutup Rabnus.