Khutbah Jumat: Meraih Kemuliaan dengan Syukur dan Murah Tangan

Kamis 12 Jun 2025 - 22:28 WIB

Suatu saat, malaikat yang pernah menemui mereka datang kembali kepada mereka bertiga. Pertama kali ia menemui orang yang asalnya terserang penyakit kusta yang telah menjadi orang yang bermuka tampan dan berkulit mulus.

Malaikat ini berkata, “Saya ini orang miskin yang sedang kesusahan melanjutkan perjalanan karena untaku kabur. Saat ini tidak ada yang bisa membantuku kecuali Allah dan kamu. Atas nama Zat yang telah memberi kulit mulus dan harta kepadamu, saya meminta seekor unta untuk dijadikan tunggangan dalam perjalunanku.”

Orang ini menjawab, “Saya masih punya banyak kewajiban yang harus dipenuhi. Jadi, maaf saja saya tidak bisa memberimu.”

Malaikat tersebut berkata, ”Rasanya saya mengenal engkau. Bukankah dulu engkau penderita kusta yang dihina oleh orang banyak karena fakir lalu Allah memberi harta kepadamu?”

Orang tersebut berkata, “Kata siapa? Kekayaan ini saya dapatkan sebagai warisan dari orang tuaku,” Malaikat itu berkata, “Jika engkau berdusta, Allah akan mengembalikanmu kepada keadaan semula.”

Karena ia berdusta maka Allah mengembalikannya kepada keadaan semula, yaitu mengidap kembali kusta. Selanjutnya malaikat mendatangi orang yang asalnya menderita kebotakan dan menyampaikan apa yang telah disampaikan kepada penderita kusta.

Namun, orang botak ini pun juga mengaku bahwa kekayaannya didapat dari harta warisan orang tuanya. Ia menolak memberi bantuan. Malaikat berkata, “Jika engkau berdusta, engkau akan dikembalikan oleh Allah kepada keadaan semula.” Dikarenakan dia berdusta, Allah mengembalikannya kepada keadaan semula, yaitu botak kembali.

Ma’asyiral Muslimin Jamaah Shalat Jumat Rahimakumullah

Lalu malaikat menemui orang buta yang telah dapat melihat. Malaikat berkata, “Saya ini seorang manusia miskin yang sedang melakukan perjalanan. Saya kehabisan bekal dan saya mengharap bantuan Allah dan engkau. Atas nama Zat yang telah mengembalikan penglihatanmu, saya meminta seekor kambing untuk bekal dalam perjalananku.”

Orang buta berkata, “Dulu saya buta lalu Allah mengembalikan penglihatanku. Silakan ambil kambing yang engkau inginkan. Demi Allah, saya tidak akan menghalangi sedikit pun apa yang engkau ambil untuk Allah.” Malaikat berkata, “Pegang saja hartamu itu! Sebab, saya hanya menguji kalian. Allah sungguh senang kepadamu dan marah kepada dua rekanmu Itu!”

Mari kita ambil pelajaran dari kisah yang baru saja kita simak bersama. Pertama, di antara sifat buruk, bahkan sifat yang paling buruk yang jangan sampai melekat pada diri kita adalah sifat kikir.

Kekikiran, jika itu mengendap pada jiwa kita, membuatnya lupa dan mengingkari nikmat-nikmat Allah SWT yang telah Dia anugerahkan kepada kita.

Allah SWT berfirman :

وَاَمَّا مَنْۢ بَخِلَ وَاسْتَغْنٰىۙ وَكَذَّبَ بِالْحُسْنٰىۙ فَسَنُيَسِّرُهٗ لِلْعُسْرٰىۗ وَمَا يُغْنِيْ عَنْهُ مَالُهٗٓ اِذَا تَرَدّٰىٓۙ

“Dan adapun orang-orang yang kikir dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala yang terbaik, maka kelak Kami akan mempersiapkan baginya (jalan) yang sukar, hartanya tidak bermanfaat baginya bila ia telah binasa.” (QS. Al Lail : 8-11)

Rasul ﷺ bersabda :

Kategori :