Rahasia Hari Arafah yang Dibenci Iblis: Inilah 10 Keutamaannya

Kamis 05 Jun 2025 - 20:57 WIB

Allah bersumpah dalam Al-Qur’an:

    وَالشَّفْعِ وَالْوَتْرِ

“Demi yang genap dan yang ganjil.” (QS. Al-Fajr: 3)

Diriwayatkan bahwa yang dimaksud “genap” adalah Hari Arafah, dan “ganjil” adalah Hari Nahr (Idul Adha). Dalam surah al-Buruj ayat 3 juga disebutkan:

    وَشَاهِدٍ وَمَشْهُودٍ

“Dan yang menyaksikan dan yang disaksikan.”

Rasulullah ﷺ menjelaskan:

    الشَّاهِدَ يَوْمَ عَرَفَةَ وَالْمَوْعُودَ يَوْمَ الْقِيَامَةَ

“Yang menyaksikan adalah Hari Arafah dan yang dijanjikan adalah Hari Kiamat.” (HR. Ahmad, al-Hakim, al-Baihaqi)

4. Hari Terbaik di Sisi Allah

Rasulullah ﷺ bersabda:

    أفضلُ الأيام يومُ عرفة

“Hari terbaik adalah Hari Arafah.”   (HR. Jami’ al-Usul fi Ahadits al-Rasul, 6867)

Namun sebagian ulama juga menyatakan Hari Nahr (Idul Adha) sebagai hari paling agung berdasarkan hadis:

    أَعْظَمَ الأَيَّامِ عِنْدَ اللَّهِ يَوْمُ النَّحْرِ ثُمَّ يَوْمُ الْقَرِّ

“Hari terbesar di sisi Allah adalah Hari Nahr, lalu hari menetap di Mina (11 Dzulhijjah).”    (HR. Ibnu Khuzaimah, al-Baihaqi)

Kategori :