Menurutnya, tahun ini adalah tahun untuk melihat apakah pemerintah daerah sukses atau gagal dalam mencapai target penurunan kasus stunting sebesar 14 persen seperti diamanatkan oleh Presiden.
Sebab, kasus stunting ini belum maksimal dengan penurunan kasus masih kurang signifikan. "Percepatan penurunan terlalu landai," sebutnya.
Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Prof Endang L Achadi menambahkan stunting bukan diobati tetapi bagaimana mengatasinya dan mencegahnya.
Prof Endang memberi contoh ibu hamil yang mendambakan bayinya tidak mengalami stunting di kemudian hari dengan cara, ibu hamil harus tercukupi gizinya, tidak anemia, tidak berada di lingkungan perokok, tidak kurus atau gemuk dan penambahan berat badan selama kehamilan adekuat. (jp)