Ramadhan Hemat, Mubazir Lewat!

Sabtu 08 Mar 2025 - 21:25 WIB

Selain itu, dalam tradisi Melayu Nusantara, kita sudah terbiasa selama Bulan Ramadhan atau pada Hari Raya Idul Fitri bertukar makanan dengan tetangga,  kenalan dan saudara. Hal ini untuk mempererat tali silaturahmi antar masyarakat.

Kendalikan Nafsu dan Keinginan

Tidak hanya saat berpuasa kita perlu menahan nafsu dan keinginan, tapi juga saat berbelanja sangat diperlukan. Hindari membeli makanan berbuka puasa terlalu banyak lalu membuangnya karena tidak dimakan, ini pemborosan.

Karena itu, jangan membeli sesuatu karena untuk memenuhi keinginan dan nafsu kita. Apalagi hanya untuk pamer ke tetangga/teman/saudara, Na’udzubillah.

Hemat Air

Selain makanan, di antara hal-hal yang dapat dilakukan adalah hemat alam penggunaan air. Air sangat penting bagi kehidupan semua makhluk termasuk manusia. Karenanya banyak orang yang masih membutuhkan keberadaannya.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan,

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَوَضَّأُ بِالْمُدِّ، وَيَغْتَسِلُ بِالصَّاعِ، إِلَى خَمْسَةِ أَمْدَادٍ

“Nabi ﷺ berwudhu dengan satu mud (air) dan mandi dengan satu sha’ sampai lima mud (air)” (HR. Bukhari dan Muslim).

Satu sha’ sama dengan empat mud. Satu mud kurang lebih setengah liter atau kurang lebih (seukuran) memenuhi dua telapak tangan orang dewasa.

Langkah-langkah membudayakan Ramadhan tanpa pemborosan ini merupakan bentuk ibadah umum yang mewujudkan terjaganya hubungan kita dengan alam. Hal ini pada gilirannya dapat mendekatkan kita kepada Allah SWT dan meningkatkan ketakwaan kita. (net)

Kategori :