Ramadhan Hemat, Mubazir Lewat!

Sabtu 08 Mar 2025 - 21:25 WIB

Di bulan Ramadhan tahun ini, sudah seharusnya kita menentukan pilihan untuk berbuka puasa dan beribadah secara berkelanjutan sesuai dengan adab dan akhlaq Islam.

Rekor Pemborosan

Banyak penelitian mengungkap  Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki tingkat pemborosan makanan yang cukup tinggi di dunia. Hasil kajian Badan Pangan Dunia (FAO), yang menunjukkan sepertiga bahan pangan yang diproduksi dunia, terbuang dan menjadi sampah.

Deputi Kerawanan Pangan dan Gizi Bapanas Nyoto Suwignyo mengatakan satu orang Indonesia dalam setahun bisa menghasilkan sampah makan hingga 150 kg per kapita.Kajian Bappenas,  Waste4Change, World Research Institute (WRI) didukung UK-FCDO menemukan, sampah makanan yang terbuang di Indonesia sejak tahun 2000 hingga 2019 mencapai 23-48 juta ton per tahun atau setara 115-184 kilogram per kapita per tahun.

Hasil analisis “Kompas” menemukan, nilai sampah makanan di Indonesia mencapai Rp 330 triliun pertahun.  

Menurut data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), sampah makanan menyumbang hingga 41,1% persen dari 28,8 juta ton sampah di Indonesia. Meningkatnya jumlah sampah organik yang berasal dari sisa makanan dapat menimbulkan masalah serius bagi ekosistem lingkungan.

Selain berkontribusi secara tak langsung terhadap pemborosan energi, sisa makanan yang menumpuk dan membusuk di tempat pembuangan akhir (TPA) menghasilkan gas metana – yang merupakan salah satu penyebab pemanasan global. Dilansir dari laman menlhk.go.id, gas metana pada kadar tinggi dapat mengurangi kadar oksigen pada atmosfer bumi hingga 19,5 persen.

Karena itulah Badan Pangan Nasional (Bapanas) bekerja sama dengan pegiat pencegahan food waste telah menggalakkan proses pembudayaan, pemberdayaan, dan sekaligus mengingatkan kembali kepada seluruh masyarakat di Indonesia agar tidak melakukan pemborosan makanan.

Sehubungan dengan itu, firman Allah SWT dalam Surat al-A’Raf ayat 31 harus digunakan sebagai pengingat, “Hai anak Adam! Kenakan pakaian Anda yang dihias dengan indah setiap kali Anda pergi ke tempat ibadah (atau berdoa), dan makan dan minum, dan jangan berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.”

Menjadi suatu kerugian besar jika sikap kita terhadap sampah makanan tidak sejalan dengan keinginan ajaran Islam. Bulan Ramadhan sebenarnya memberikan wadah bagi kita untuk meningkatkan kualitas ketakwaan kita kepada Allah SWT.

Karena Ramadhan sudah di depan mata,  sebaiknya kita mempersiapkan diri tidak hanya fokus pada berbagai ibadah. Dan yang penting kita harus bertekad tahun ini membudayakan Ramadhan tanpa pemborosan.

Untuk mengubah mentalitas boros menjadi hemat di bulan Ramadhan, Ada beberapa tips bisa digunakan;

Berbuka dan Sahur di Rumah

Biasanya Bazaar Ramadhan atau makan di luar rumah menjadi pilihan orang untuk mencari makanan untuk berbuka puasa.  Makan di luar memang menarik, tapi hal itu akan lebih mendorong pengeluaran lebih banyak.

Untuk menghindari pemborosan, ada baiknya makan di rumah secara sederhana.  Berbuka puasa di rumah lebih hemat daripada buka puasa di luar seperti di restoran, hotel atau sejenisnya.

Siapkan makanan sesuai kebutuhan pribadi dan keluarga, dan bukan menurut nafsu. Ini tidak hanya lebih ramah lingkungan dan menghemat uang, tetapi juga merupakan cara untuk menghindari pemborosan yang sejalan dengan ajaran Islam.

Kategori :