RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Menjelang Bulan Suci Ramadan 1446 Hijriah, harga beras di Kabupaten Lebong mengalami penurunan signifikan. Berdasarkan pantauan di Pasar Rakyat Muara Aman, harga beras kualitas premium kini dijual Rp 20 ribu per cupak, turun dari sebelumnya Rp 24 ribu per cupak.
Sementara itu, harga beras Bulog juga mengalami penurunan, dari Rp 21 ribu menjadi Rp 18 ribu per cupak.
Meskipun harga turun, pedagang justru mengeluhkan penurunan penjualan. Eli (35), salah satu pedagang beras di Pasar Rakyat Muara Aman, mengungkapkan bahwa sejak beberapa hari terakhir, jumlah pembeli berkurang drastis.
Jika sebelumnya ia mampu menjual 15 hingga 20 cupak beras per hari, kini hanya sekitar 5 cupak yang terjual dalam sehari.
Baca Juga: Kecamatan Amen Siap Gelar Musrenbangcam 2025, Sinkronisasi Usulan dengan Visi-Misi Kepala Daerah
"Sejak harga turun, pembeli juga semakin sepi. Kadang dalam sehari tidak ada yang beli sama sekali," ujarnya.
Penurunan harga ini terjadi akibat panen raya yang tengah berlangsung di Kabupaten Lebong. Eli berharap harga beras kembali stabil saat Ramadan tiba, karena biasanya permintaan akan meningkat.
"Semoga saat bulan puasa nanti harga bisa kembali stabil dan pembeli lebih banyak," harapnya.
Sementara itu, Penyuluh Perdagangan Disperindagkop dan UKM Lebong, Yuliana, memastikan bahwa harga bahan pokok lainnya di Kabupaten Lebong masih dalam kategori stabil.
Berdasarkan pemantauan, harga beras kualitas medium tetap berada di angka Rp 12.500 per kilogram, yang dianggap sebagai harga normal.
"Selain beras, harga kebutuhan pokok lainnya seperti cabai, daging ayam, daging sapi, dan telur ayam juga tidak mengalami lonjakan signifikan," katanya.
Saat ini, harga cabai merah keriting berada di Rp 48 ribu per kilogram, cabai merah besar Rp 44 ribu per kilogram, dan cabai rawit merah mencapai Rp 80 ribu per kilogram.
Sementara itu, daging ayam ras dijual Rp 28 ribu per kilogram, dan daging sapi Rp 130 ribu per kilogram.
Untuk mencegah adanya praktik curang yang dapat merugikan masyarakat, Disperindagkop Lebong berkomitmen untuk terus melakukan pengawasan ketat di pasar.
"Kami akan memantau secara langsung pergerakan harga di pasaran. Jika ditemukan praktik penimbunan atau manipulasi harga, akan ada tindakan tegas sesuai aturan yang berlaku," tegas Yuliana.