“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.” (QS: al-Ahzab : 56)
Ayat ini menjelaskan tentang perintah Allah SWT kepada kita untuk berselawat kepada Nabi Muhammad ﷺ. Allah memerintahkan hal ini sebagai bentuk penghormatan kepada Nabi Muhammad ﷺ dan sebagai balasan atas nikmat serta karunia yang telah diberikan kepada kita.
Syeikh ‘Izzuddin bin Abdussalam menjelaskan bahwa selawat yang kita ucapkan bukanlah untuk memberikan syafaat kepada Nabi, melainkan sebagai bentuk ungkapan syukur dan penghormatan kita kepada beliau. Dengan bershalawat, kita berharap mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT.
Hadirin yang Dimuliakan Allah SWT
Ketiga, memperbanyak membaca Al-Quran. Dalam sejumlah riwayat, bulan Sya’ban disebut sebagai bulan Al-Quran. Membaca Al-Quran memang itu dianjurkan setiap saat, namun lebih ditekankan untuk kita membacanya di waktu-waktu yang diberkahi seperti bulan Ramadhan, bulan Sya’ban, saat berada di Makkah, Madinah, dan di musim-musim utama lainnya.
Imam Ibnu Rajab Al-Hanbali berkata; “Telah diriwayatkan dari Anas RA yang berkata: ‘Ketika bulan Sya’ban tiba, kaum muslimin menyibukkan diri dengan membaca Al-Quran dan mengeluarkan zakat dari harta mereka untuk memperkuat orang-orang yang lemah serta miskin dalam menghadapi puasa Ramadhan.”
Bulan Sya’ban waktu yang sangat baik untuk meningkatkan intensitas dalam membaca Al-Quran. Bulan Sya’ban juga menjadi waktu yang tepat untuk menyiapkan diri menyambut bulan Ramadhan dengan berbagai amal kebaikan, salah satunya adalah dengan memperbanyak membaca Al-Quran.
Syeikh Ahmad bin Hijazi berkata: “Para salafus saleh sangat bersemangat dalam membaca Al-Quran pada bulan ini (Sya’ban). Maka ikutilah mereka. Tidak seorang pun di antara kalian kecuali pasti telah menghafal sebagian dari Al-Quran yang mulia, seperti Surat Al-Fatihah, Ayat Kursi, Surat al-Ikhlas, dan Surat al-Mu’awwidzatain (Al-Falaq dan An-Naas), serta ayat-ayat lainnya. Maka hendaklah seseorang di bulan ini menyempatkan diri untuk membaca apa yang telah ia hafal.”
Keempat, memperbanyak memohon ampunan kepada Allah SWT (istighfar). Istighfar termasuk salah satu amalan yang paling utama dan paling pantas dilakukan oleh kita, khususnya di waktu-waktu yang mulia seperti bulan Sya’ban dan malam pertengahannya.
Dari Anas RA ia berkata; “Saya mendengar Rasulullah ﷺ bersabda bahwa Allah SWT berfirman: ‘Wahai anak Adam, sesungguhnya kamu tidak pernah berdoa dan berharap kepada-Ku kecuali Aku akan mengampuni segala dosa-dosamu dan Aku tidak peduli.”
“Wahai anak Adam, meskipun dosa-dosamu setinggi langit, kemudian kamu memohon ampunan kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampunimu dan Aku tidak peduli.”
“Wahai anak Adam, sesungguhnya jika kamu datang kepadaku membawa dosa sebanyak butiran pasir di bumi, kemudian kamu menemui-Ku tanpa menyekutukan Aku dengan sesuatu apa pun, niscaya Aku akan mendatangimu dengan ampunan sepenuh bumi pula.” (HR: Tirmizi)
Lebih dari itu, di antara manfaat istighfar, seperti diungkapkan oleh Imam Muhammad bin Ahmad Fadhl adalah, menghapuskan dosa dan menutupi kesalahan, mendatangkan rezeki, kesehatan badan, keamanan harta, tercapainya harapan, keberkahan dalam harta, dan dekatnya kedudukan di sisi Allah.
Diriwayatkan bahwa Sayidina Umar bin Khattab RA pernah meminta hujan, tetapi beliau hanya terus-menerus memohon ampunan. Orang-orang bertanya mengapa beliau hanya beristighfar. Beliau menjawab; “Aku telah meminta hujan dengan kunci-kunci langit (yaitu dengan berdoa), kemudian aku membaca ayat Al-Quran.
وَأَنِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُم مَّتَاعًا حَسَنًا إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى
“Dan mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, kemudian bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik kepadamu sampai waktu yang ditentukan.”‘ (QS. Hud : 03)