“Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.” (QS. Al-A’raf : 205)
Dari Abu Hurairah RA ia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda bahwa Allah SWT berfirman:
“Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat).” (HR. Bukhari-Muslim)
Dari Abi Hurairah RA ia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda bahwa Allah SWT berfirman:
”Senantiasa hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan nafilah (sunnah) hingga Aku mencintainya. Apabila Aku telah mencintainya maka Aku menjadi pendengarannya yang dia gunakan untuk mendengar, Aku menjadi penglihatannya yang dia gunakan untuk melihat, Aku menjadi tangannya yang dia gunakan untuk memegang dan Aku menjadi kakinya yang dia gunakan untuk melangkah. Jika dia meminta kepada-Ku pasti Aku memberinya dan jika dia meminta perlindungan kepada-Ku pasti Aku akan melindunginya.” (HR: Bukhari)
Selain dengan dzikrullah, usaha untuk mendekatkan diri kepada Allah kita lakukan dengan berdoa, shalat lima waktu berjemaah di masjid, melaksanakan puasa sunah, bersedekah, berbuat baik kepada sesama, memohon ampun.
Insya Allah langkah-langkah ini akan meningkatkan kualitas iman dan takwa kita kepada Allah sekaligus mendekatkan diri kepada-Nya.
Hadirin Jamaah Jumat yang Dimuliakan Allah SWT
Kedua, untuk mengingatkan setiap hamba agar selalu memuji, mengagungkan, dan mensucikan Allah SWT. Segala puji hanya milik Allah Tuhan Penguasa alam semesta.
Tidak ada pujian yang kita sanjungkan kecuali pujian kepada Allah SWT. Dialah yang telah menciptakan kita, memberi rezeki kepada kita, memberikan kehidupan dengan segala fasilitas yang Dia sediakan dalam hidup ini.
Terkadang kita sering memuji makhluk atas pencapaian yang dilakukannya, namun kita lupa memuji Allah yang jika bukan karena-Nya, kita tidak bisa berbuat apa-apa.
Perintah shalat lima waktu yang Allah turunkan kepada Nabi Muhammad saat peristiwa Isra Mikraj merupakan ibadah yang mengingatkan kita selalu untuk memuji Allah.
“Allahu akbar, kabiraa walhamdu lillahi katsira, wa subhanallahi bukrotaw washila. Inni wajjahtu wajhiya lilladzi fatharas samawati wal arha hanifam muslimaw wa ma ana minal musyrikin. Inna shalati wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillahi rabbil alamin la syarika lahu wa bidzalika umirtu wa ana minal muslimin.”
“Allah Maha Besar lagi sempurna kebesaran-Nya, segala puji bagi Allah dengan sebanyak-banyak pujian. Dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore. Kuhadapkan wajahku kepada Zat yang menciptakan langit dan bumi dalam keadaan lurus dan pasrah. Dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang menyekutukan Allah. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku semata-mata hanya untuk Allah Tuhan Semua Alam, tiada sekutu bagi-Nya. Dan begitulah aku diperintahkan dan aku dari golongan orang muslim.”
Jemaah Shalat Jumat yang Dimuliakan Allah SWT
Ketiga, menyadarkan kita bahwa Isra merupakan awal dari peristiwa Mikraj, di mana Allah Mengangkat tabir dan mendekatkan Rasulullah kepada-Nya, sehingga beliau bisa melihat langsung Kebesaran dan Keagungan Allah SWT.