Program Makan Bergizi Gratis Dimulai, Ini Peringatan Penting dari Ahli Gizi

Jumat 10 Jan 2025 - 12:23 WIB
Reporter : Adrian Roseple
Editor : Reni Apriani

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) resmi diluncurkan pemerintah pada Senin (6/1/2025).

Program ini bertujuan memberikan makanan sehat bagi masyarakat, terutama anak-anak dan kelompok rentan lainnya. 

Meski disambut positif, sejumlah ahli gizi mengingatkan pentingnya penerapan standar kualitas agar makanan yang disajikan benar-benar bergizi dan aman.

Ahli gizi Dr. dr. Tan Shot Yen, M.Hum, menegaskan beberapa syarat penting yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan program MBG.

BACA JUGA:7 Jus Segar yang Bikin Kulit Glowing dari Dalam, Ini Rekomendasinya

Salah satu faktor utama adalah pengaturan kuantitas makanan berdasarkan kebutuhan kalori penerima, seperti anak-anak atau ibu hamil.

Selain itu, metode Hazard Analysis Critical and Control Point (HACCP) harus diterapkan untuk menjaga keamanan pangan. 

“Pemilihan bahan pangan yang segar adalah kunci. Jangan sampai bahan seperti daging, bawang merah, atau jahe yang sudah busuk digunakan dalam masakan,” ujarnya dalam media briefing bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Rabu (8/1/2025).

Proses Pengolahan dan Penyimpanan yang Aman

BACA JUGA:3 Manfaat Kulit Mentimun, Bantu Jaga Gula Darah Tetap Normal

Dr. Tan menyoroti pentingnya penyimpanan bahan makanan yang tepat, seperti penggunaan lemari pendingin untuk menjaga kualitas bahan baku. Selain itu, metode memasak juga harus sehat. 

“Mengolah makanan dengan cara dipanggang, direbus, atau dikukus jauh lebih baik daripada digoreng,” tambahnya. Ia juga menekankan bahwa proses memasak harus memastikan kandungan nutrisi tetap terjaga.

Distribusi makanan menjadi tantangan lainnya. Menurut Dr. Tan, makanan yang sudah matang sebaiknya tidak disimpan di suhu ruangan lebih dari dua jam untuk menghindari kontaminasi bakteri dan jamur.

Suhu antara 5°C hingga 60°C disebut sebagai zona kritis yang dapat mempercepat pertumbuhan mikroorganisme berbahaya.

Tantangan dan Harapan

Kategori :