Penyelundupan Satwa Dilindungi Kembali Digagalkan, Ada Lutung hingga Burung Serindit Jawa

Rabu 06 Nov 2024 - 23:37 WIB

 TANGERANG.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Bea Cukai Soekarno-Hatta bekerja sama dengan Aviation Security Bandara Soekarno-Hatta, Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Banten dan BKSDA Jakarta kembali menggagalkan penyelundupan satwa dilindungi pada Minggu (29/10).

Rencananya empat ekor satwa yang dilindungi terdiri dari 2 ekor lutung budeng (Trachypithecus auratus), 1 ekor burung nuri raja ambon (Alisterus amboinensis), dan 1 ekor burung serindit jawa (Loriculus pusillus) itu akan dibawa ke Mumbai melalui barang bawaan penumpang oleh pelaku yang merupakan WNA asal India.

Kepala Kantor Bea Cukai Soekarno-Hatta Gatot Sugeng Wibowo mengungkapkan kronologi penindakan yang bermula dari informasi mengenai upaya penyelundupan satwa melalui Bandara Soekarno-Hatta.

Petugas kemudian melakukan pemantauan dan mencurigai sebuah koper milik penumpang berinisial STH (43) yang tercatat sebagai bagasi pesawat rute penerbangan Jakarta (CGK)-Mumbai (BOM).

BACA JUGA:KPK Dalami Keterlibatan Shanty Alda dalam Kasus Suap dan TPPU Abdul Gani Kasuba

Atas kecurigaan petugas segera menindak koper tersebut dan melakukan pemanggilan terhadap penumpang.

Dari pemeriksaan terhadap koper yang turut disaksikan oleh penumpang, petugas menemukan 2 ekor primata jenis lutung budeng (Trachypithecus auratus), 1 ekor burung nuri raja ambon (Alisterus amboinensis) dan 1 ekor burung serindit jawa (Loriculus pusillus) yang disembunyikan dan disamarkan dengan makanan, pakaian, dan mainan.

"Kami pun segera mengamankan penumpang tersebut dan membawanya beserta barang bukti ke Kantor Bea Cukai Soekarno-Hatta untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ungkap Gatot dalam keterangan resminya, Rabu (6/11).

Dalam keterangannya, STH mengaku membeli satwa tersebut di sebuah pasar hewan di daerah Jakarta Timur dan akan dipergunakan sebagai hadiah untuk keluarganya di India.

BACA JUGA:Diduga Terkait Judi Online Pegawai Kementerian Komdigi, Polisi Geledah 2 Money Changer

Saat ini, kata Gatot, tim masih melakukan pendalaman apakah terdapat hubungan antara kasus ini dengan beberapa kasus penyelundupan satwa langka sebelumnya di Bandara Soekarno-Hatta.

Pasalnya, hingga November 2024, Bea Cukai Soekarno-Hatta telah melakukan 5 kali penindakan terhadap upaya penyelundupan satwa liar ke luar negeri dengan mayoritas tujuan adalah India dan negara di Afrika.

"Dari seluruhnya, kami telah mengamankan 13 orang tersangka yang merupakan WNA dan 66 ekor satwa liar berbagai jenis,” beber Gatot.

Terkait kasus ini, berdasarkan bukti permulaan dan alat bukti yang memadai telah status ke tahap penyidikan dan menetapkan STH sebagai tersangka.

STH diduga melakukan tindak pidana kepabeanan Pasal 102A Undang-Undang Nomor 17 tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 10 tahun 1995 tentang Kepabeanan dengan ancaman hukuman pidana maksimal 10 tahun dan denda maksimal Rp 5 miliar.

Kategori :