BENGKULU.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Masyarakat Bengkulu diimbau untuk waspada terhadap penipuan yang dilakukan oleh oknum yang mengaku sebagai anggota Kodim 0407/Kota Bengkulu.
Berdasarkan informasi dari staf intelijen Kodim 0407, terdapat 10 kasus penipuan yang dialami warga Bengkulu maupun di luar daerah, di mana pelaku berpura-pura sebagai anggota TNI yang bertugas di Kodim 0407/Kota Bengkulu.
Modus penipuan ini tidak hanya terbatas pada identitas sebagai anggota Kodim Kota Bengkulu, tetapi juga mengatasnamakan diri sebagai anggota Marinir.
Para pelaku bahkan menunjukkan kartu anggota dengan pangkat Lettu Marinir untuk meyakinkan korbannya.
BACA JUGA:Waspada Penipuan Catut Nama Pjs Bupati
Akibatnya, korban-korban yang tidak mengetahui bahwa pelaku adalah TNI gadungan mengalami kerugian besar.
Mayor ARH Asep Septiadin, Pasi Intel Kodim 0407/Kota Bengkulu, dikutip dari KORANRB.ID menyampaikan bahwa penipuan ini sudah meresahkan masyarakat.
"Dalam satu tahun terakhir, ada 10 kasus penipuan dengan berbagai modus, mulai dari jual beli kendaraan hingga janji menikah.
Semua mengatasnamakan anggota TNI yang berdinas di Kodim 0407/Kota Bengkulu," ujar Mayor Asep saat diwawancarai pada 4 November 2024.
BACA JUGA:Bank Bengkulu Ingatkan Waspada Terhadap Penipuan Undian Berhadiah di Media Sosial
Pelaku penipuan ini menyusun aksi mereka dengan rapi, termasuk membuat Kartu Tanda Anggota (KTA) palsu yang bertuliskan Kodim 0407/Kota Bengkulu.
Salah satu korban, seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Jakarta, tertipu puluhan juta rupiah setelah dibujuk dengan janji menikah oleh pelaku yang mengaku berpangkat Letnan Satu.
Ketika kasus ini diselidiki lebih lanjut, terungkap bahwa nama yang tertera di KTA palsu tidak tercantum dalam data Kodim.
"KTA tersebut bertuliskan dinas di Kodim Kota Bengkulu dengan pangkat Letnan dari Departemen Logistik, tetapi setelah kami cek, tidak ada nama itu di data kami, dan Kodim juga tidak memiliki Departemen Logistik, hanya Pasi Logistik," jelas Mayor Asep.
Intelijen Kodim 0407 memastikan bahwa para pelaku bukan warga Bengkulu. Berdasarkan hasil penelusuran nomor telepon yang digunakan, diketahui bahwa mereka berasal dari luar Bengkulu.