LEBONG TENGAH - Kabar baik bagi para petani di Lebong, khususnya terkait harga racun yang akhir-akhir ini mengalami penurunan. Sebelumnya, mereka merasakan tekanan akibat kenaikan harga racun, namun kini suasana hati para petani kembali cerah dengan turunnya harga racun rumput dalam beberapa bulan terakhir.
Hero Vendroik, seorang pengecer racun dan pupuk di Lebong Tengah, menjelaskan bahwa harga racun sebelumnya mengalami kenaikan dua kali lipat dalam dua tahun terakhir, menyulitkan para petani. Pasokan pupuk dan racun menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi mereka, dan penurunan harga racun ini disambut gembira oleh para petani. Baca Juga: Hasil Evaluasi, Bengkulu Utara Berhasil Tekan Stunting "Benar, harga racun saat ini mengalami penurunan lagi dan kembali ke harga semula," kata Hero kepada Radar Lebong kemarin. Sementara itu, Hero juga mencatat bahwa harga pupuk masih tetap tinggi, bahkan naik dua kali lipat. Pupuk Urea non-subsidi, yang sebelumnya dijual seharga Rp 280 ribu, kini mencapai Rp 600 ribu per sak, sedangkan Npk Mutiara non-subsidi, yang sebelumnya Rp 480 ribu, kini mencapai Rp 900 ribu. Hal serupa terjadi pada jenis pupuk lainnya. "Untuk harga pupuk masih tinggi. Namun, untuk harga racun seperti Jumap, dari Rp 110 ribu sekarang menjadi Rp 75 ribu per liter," tandasnya. (arp)
Kategori :