RADARLEBONG.BACAKORAN.CO-Mie Gacoan telah menjadi fenomena dalam industri kuliner Indonesia dengan omzet mencapai triliunan rupiah, meskipun harga per porsinya hanya sekitar Rp10.000.
Kesuksesan ini menimbulkan banyak pertanyaan, terutama karena data publik mengenai model bisnis dan keuangan Mie Gacoan cukup terbatas.
Selain itu, kontroversi terkait Mie Gacoan justru lebih mudah ditemukan dibandingkan dengan informasi bisnis mereka.
Beberapa kontroversi yang pernah muncul termasuk kasus belatung, kerumunan driver ojek online (ojol) di salah satu cabang, dan mesin exhaust yang berisik hingga menyebabkan penutupan sementara cabang tertentu.
BACA JUGA:Nyeri Otot Bakalan Ambyar dengan 3 Bahan Alami Ini
Awal Mula Kesuksesan Mie Gacoan
Mie Gacoan, yang kini dikenal sebagai mie pedas nomor 1 di Indonesia, bukanlah yang pertama kali muncul di pasar.
Kompetitor terdekatnya, Mie Kober, telah lebih dulu hadir sejak tahun 2010 dan menjadi pelopor mie pedas. Namun, Mie Gacoan berhasil memposisikan diri sebagai yang terdepan dalam waktu singkat.
Mie Gacoan didirikan oleh Anton Kurniawan dan beberapa rekannya pada tahun 2016.
BACA JUGA:Rambut Indah Berkilau dengan Menggunakan 3 Bahan Alami Ini
Meski awalnya dikenal dengan nama Mie Nelongso yang kemudian berganti menjadi Warunk Gacoan, mereka akhirnya bertransformasi menjadi Mie Gacoan seperti yang kita kenal saat ini.
Dengan rebranding tersebut, mereka fokus pada menu mie pedas dengan harga terjangkau dan pengalaman makan yang bernilai lebih tinggi dibandingkan harga yang dibayarkan konsumen.
Kunci Kesuksesan Mie Gacoan dalam Menarik Perhatian Konsumen
1. Branding dan Positioning
Salah satu alasan mengapa Mie Gacoan berhasil menjadi merek mie pedas nomor 1 di Indonesia adalah karena kemampuan mereka dalam membangun persepsi konsumen.