Mereka menggunakan slogan "Mie Pedas No. 1 di Indonesia" yang secara konsisten ditampilkan di berbagai media, termasuk situs resmi mereka.
Hal ini berhasil menanamkan di benak konsumen bahwa Mie Gacoan adalah pilihan utama untuk mie pedas, meskipun bukan pelopor di kategori ini.
2. Cross-Selling dan Strategi Harga Terjangkau
Mie Gacoan menawarkan menu dengan harga di bawah Rp10.000, yang membuatnya terkesan sangat murah di mata konsumen.
Namun, margin keuntungan terbesar sebenarnya berasal dari penjualan side dish dan minuman yang ditawarkan sebagai pelengkap.
Strategi ini membuat pelanggan yang awalnya hanya ingin membeli satu porsi mie akhirnya memesan tambahan, sehingga meningkatkan total pembelian.
3. Operational Excellence dan Economics of Scale
Mie Gacoan memiliki lebih dari 130 cabang di seluruh Indonesia, yang memungkinkan mereka mencapai ekonomi skala besar.
Semakin banyak cabang yang dimiliki, semakin besar pula volume bahan baku yang dapat mereka beli dengan harga lebih murah.
Selain itu, operasional yang efisien membantu mereka mempertahankan harga jual yang rendah tanpa mengorbankan kualitas.
4. Timing dan Kolaborasi dengan Layanan Pesan Antar
Mie Gacoan memanfaatkan momentum yang tepat saat tren penggunaan layanan pesan antar makanan meningkat pada tahun 2019-2020.
Mereka cepat berkolaborasi dengan platform seperti GoFood, GrabFood, dan ShopeeFood, sehingga memungkinkan mereka menjangkau lebih banyak konsumen dengan cepat.
Hal ini turut memperkuat kehadiran Mie Gacoan sebagai brand mie pedas terkemuka di Indonesia.
Mie Kober vs. Mie Gacoan: Perbandingan Antara Pelopor dan Pengekor
Meskipun Mie Kober lebih dulu hadir dengan konsep mie pedas dan nama menu yang serupa, Mie Gacoan berhasil mendominasi pasar dengan pendekatan yang lebih modern dan agresif dalam branding.