RADARLEBONG.BACAKORAN.CO- Pernahkah Anda membayangkan sebuah sistem pertanian di mana setiap bagian saling terhubung dan saling menguntungkan?
Itulah konsep ternak terintegrasi. Model pertanian ini menggabungkan berbagai jenis usaha peternakan, perikanan, dan pertanian dalam satu sistem yang saling mendukung.
Limbah dari satu kegiatan tidak lagi dianggap sebagai masalah, melainkan sebagai sumber daya berharga untuk kegiatan lainnya.
Bendari Farm: Contoh Sukses Ternak Terintegrasi
BACA JUGA:Permakultur: Kunci Menuju Pertanian Berkelanjutan dan Hidup Sehat
Srikus Wandari, pemilik Bendari Farm di Sleman, Yogyakarta, telah berhasil menerapkan konsep ternak terintegrasi dalam usahanya.
Dimulai dari peternakan puyuh, Bendari Farm kini telah berkembang menjadi sebuah ekosistem pertanian yang lengkap, meliputi peternakan bebek, perikanan, dan pertanian.
Siklus Emas Ternak Terintegrasi
Prosesnya sederhana namun efektif. Kotoran dari peternakan puyuh dan bebek menjadi makanan lezat bagi maggot.
BACA JUGA:Menguasai Seni Penyadapan Nira Aren: Langkah demi Langkah
Maggot yang kaya protein kemudian dijadikan pakan untuk ikan lele. Setelah itu, kotoran maggot didaur ulang menjadi pupuk organik berkualitas tinggi untuk menyuburkan tanaman. Dengan demikian, tercipta siklus yang berkelanjutan, di mana limbah dari satu proses menjadi input bagi proses lainnya.
Manfaat Ternak Terintegrasi
Efisiensi: Memanfaatkan semua sumber daya secara maksimal, mengurangi pemborosan.
Berkelanjutan: Ramah lingkungan, mengurangi dampak negatif terhadap ekosistem.
Produktivitas Tinggi: Meningkatkan hasil panen dan produksi ternak.