Kandungan flavonoid dan tanin dalam daun ungu efektif dalam mengurangi gejala wasir, seperti nyeri dan pendarahan pada anus. Air rebusan daun ungu yang memiliki efek analgesik dan antiinflamasi dapat meredakan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh ambeien.
3. Menangkal Radikal Bebas
Daun ungu juga memiliki senyawa fenolik yang bertindak sebagai antioksidan, membantu menangkal radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh. Radikal bebas sering kali dikaitkan dengan penyakit degeneratif seperti kanker, jantung, katarak, dan diabetes.
4. Mengatasi Sembelit
Kandungan serat dalam daun ungu bersifat laksatif, yang artinya dapat membantu melancarkan pencernaan dan meringankan sembelit. Efek pencaharnya membantu usus berkontraksi dengan lebih efektif.
5. Mengobati Rematik
Rematik, yang ditandai dengan peradangan dan pembengkakan pada sendi, dapat diatasi dengan daun ungu. Cukup tumbuk daun ungu dan oleskan pada bagian tubuh yang terasa nyeri untuk meredakan gejala rematik.
6. Mengatasi Bisul
Bisul atau furunkel yang disebabkan oleh infeksi bakteri dapat diatasi dengan daun ungu. Berkat sifat antiinflamasi dan antibakterinya, daun ungu dapat membantu mengurangi peradangan dan menyembuhkan bisul.
7. Menurunkan Gula Darah
Bagi penderita diabetes, daun ungu bisa menjadi pilihan untuk menurunkan kadar gula darah. Kandungan fitonutrien, saponin, tanin, dan flavonoid dalam daun ungu memiliki efek antioksidan dan dapat membantu mengurangi risiko penyakit diabetes.
8. Mengurangi Peradangan
Manfaat lain dari daun ungu adalah kemampuannya dalam mengurangi peradangan atau inflamasi. Ekstrak etanol dari daun ungu dan kandungan flavonoidnya memberikan efek antiinflamasi yang efektif.
9. Melancarkan Persalinan
Ekstrak daun ungu dapat merangsang aktivitas oksitosin dalam tubuh, yang mirip dengan hormon oksitosin alami yang memicu kontraksi rahim pada trimester ketiga kehamilan.
Selain itu, konsumsi daun ungu sebelum hamil juga dapat berfungsi sebagai kontrasepsi alami.