JAKARTA - Ribuan pengunjung mendatangi lokasi Panggung Rakyat bertema Bongkar yang diinisiasi Aliansi Selamatkan Demokrasi Indonesia (ASDI) di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (9/12).
Beberapa di antara pengunjung sebelum memasuki area dalam stadion terlihat berfoto dengan latar belakang gapura acara yang terpasang tulisan Bongkar berkelir putih dan hitam. Pengunjung lain terlihat bergantian berfoto dengan latar belakang spanduk yang ada wajah aktivis HAM Munir Said Thalib serta Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Adapun, dalam spanduk yang sama juga terpampang tulisan Bongkar dan Penyelesaian Kasus HAM Masih Jalan di Tempat. Acara Panggung Rakyat diketahui memiliki pameran foto dengan menampilkan potret Wiji Thukul, Petrus Anugrah, Elang, Petrus Bima Anugerah, dan Yani Afrie. Para pengunjung yang mayoritas milenial terlihat menyaksikan potret para aktivis yang hilang di pameran foto tersebut. Sebelumnya, acara Panggung Rakyat bertema Bongkar akan diisi dengan orasi beberapa tokoh seperti aktivis HAM Usman Hamid, budayawan Goenawan Mohamad, pakar politik Ikrar Nusa Bhakti, seniman Inayah Wahid, mantan petinggi KPK Laode Muhammad Syarif, hingga ekonom Faisal Basri serta Rhenald Kasali. Sosok seperti Zoemrotin K. Soesilo, Neng Rukka Sombolingi, Encep Arif Afandi, Yuniyanti Chuzaifah, Erry Riyana Hardjapamekas, Zenzi Suhadi, Karlina Supelli, A. Alex Junaidi, Surya Anta Ginting, Andreas Harsono, Danang Widoyoko, Ririn Sefsani, Neng Dara Affiah, Alif Nurlambang, Melki Sedek Huang, Muhammad Suhud, M. Roni Syamsuri, Abdullah Riansyah, Arya Dewi Prayetno, dan Ahmad Tomi Wijaya juga akan berorasi di acara yang sama. Selain orasi, acara juga diisi musisi tenar seperti Kotak, PAS Band, The Black Stones Band, Anto Baret & Andi Malewa, Iwa K, Young Lex & Friends, Tony Q, Marjinal, Endank Soekamti, Jamrud dan Horja Bius. Ketua panitia Panggung Rakyat Raiden Soedjono menyebut kegiatan bertema Bokar dibuat demi mengingatkan bahaya korupsi dan cara menyelesaikan kasus rasuah. "Termasuk, memperkuat lembaga KPK yang terus dilemahkan oleh kekuasaan," kata dia dalam keterangan pers ASDI. Raiden mengatakan kegiatan Panggung Rakyat tidak dibuat demi kepentingan politik praktis menyambut Pilpres 2024 RI. Menurutnya, Panggung Rakyat dibuat juga untuk mengingatkan pemimpin bangsa ke depan bisa menempatkan agenda penyelesaian HAM dalam aksi kerja mereka. "Acara tersebut tidak terkait dengan pilpres, melainkan upaya untuk mengingatkan para calon pemimpin bangsa, agar menempatkan agenda pemberantasan korupsi dan penegakan HAM masuk dalam agenda prioritasnya," kata Raiden. Raiden mengatakan Panggung Rakyat dibuat ASDI demi memperingati Hari Anti Korupsi & HAM Sedunia pada Hari Sabtu, 9 Desember 2023. Dia mengatakan panitia acara tidak memungut biaya bagi warga yang ingin hadir terlibat dalam Panggung Rakyat untuk menguatkan semangat antikorupsi. "Semua ini dilakukan agar masyarakat selalu ingat bahwa musuh terbesar negara saat ini adalah korupsi yang membuat rakyat jauh dari kesejahteraan," kata Raiden. (jp)
Kategori :