Namimah atau Adu Domba, Perilaku Tercela yang Dibenci Allah

--

Perilaku tercela yang dibenci oleh Allah SWT, malaikat, dan nabi salah satunya adalah namimah. Lalu, apa pengertian dari perilaku tersebut? Berikut penjelasannya.

Perilaku manusia secara umum dibedakan menjadi dua macam, yaitu perilaku terpuji dan perilaku tercela. Apabila seseorang ingin menjadi bagian orang-orang yang dicintai Allah SWT dan rasul-Nya, sudah semestinya ia melakukan perbuatan terpuji dalam hidupnya.

Seorang muslim wajib menghindari perilaku tercela agar tidak menjadi orang yang rugi. Salah satu perbuatan tercela yang dibenci Allah SWT adalah namimah.

Apa itu namimah? Berikut penjelasan selengkapnya!
Pengertian Namimah
Mengutip dari buku Pendidikan Agama Islam: Akidah Akhlak karya Hasan, namimah berarti adu domba. Lebih lengkapnya, namimah adalah menyampaikan sesuatu yang tidak disenangi, baik yang tidak senang itu orang yang diceritakan, maupun orang yang mendengarkan.

Dengan kata lain, namimah merupakan perbuatan menyampaikan atau memberitahu rahasia seseorang kepada orang lain sehingga berpotensi merusak nama baiknya.

Namimah tidak melulu soal mengatakan keburukan orang lain, namun bisa juga berupa tulisan, isyarat, perbuatan, sindiran, dan lain sebagainya. Bahan perbuatan ini biasanya keburukan atau ucapan orang lain.
Hukum Namimah

Namimah adalah perbuatan yang amat tercela dan tidak disukai oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW. Oleh sebab itu, namimah termasuk dalam perbuatan yang dilarang dalam agama dan setiap muslim harus menjauhkan diri dari sikap ini.

Allah SWT menjelaskan namimah dalam firman-Nya surah Al-Qalam ayat 10-11 yang berbunyi,

وَلَا تُطِعْ كُلَّ حَلَّافٍ مَّهِيْنٍۙ ١٠ هَمَّازٍ مَّشَّاۤءٍۢ بِنَمِيْمٍۙ ١١

Artinya: "Janganlah engkau patuhi setiap orang yang suka bersumpah lagi berkepribadian hina, suka mencela, (berjalan) kian kemari menyebarkan fitnah (berita bohong)."

Allah SWT juga berfirman dalam surah Al-Humazah ayat 1 yang berbunyi,

وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍۙ ١

Artinya: "Celakalah setiap pengumpat lagi pencela."

Rasulullah SAW turut menekankan larangan namimah dalam haditsnya yang berbunyi,

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ نَمَّامٌ.

Artinya: "Tidak dapat masuk surga seorang yang suka mengadu domba." (HR Bukhari dan Muslim)

Pada hadits riwayat Ahmad, Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
"Yang amat dicintai di antara kamu di sisi Allah ialah yang terbaik akhlaknya, yang dermawan lagi gemar menjamu orang, yang dapat menyesuaikan dirinya. Sedangkan yang amat dibenci di antara kamu di sisi Allah ialah orang-orang yang suka berjalan dengan berbuat adu domba, yang memecah-belah antara saudara-saudara lagi pula yang mencari-cari alasan untuk melepaskan diri dari segala kesalahan."

Dampak Buruk Namimah
Perbuatan tercela akan membawa dampak buruk bagi orang-orang yang melakukannya, termasuk namimah. Mengutip buku Blak-Blakan Bahas Mapel Pendidikan Agama Islam SMP karya Jondra Pianda, berikut beberapa dampak buruk namimah.
1. Namimah bisa menyebabkan kerusakan, keonaran, dan ketidakharmonisan dalam bermasyarakat. Sebab, satu dengan yang lain akan saling menjelek-jelekkan, terutama di belakang.
2. Dampak buruk namimah yang kedua adalah dapat menumbuhkan rasa benci, dendam, dan permusuhan.
3. Mengakibatkan terputusnya hubungan pertemanan, kekeluargaan, dan kasih sayang antara satu dengan yang lain.
4. Mendapat dosa dan azab dari Allah SWT sebab perbuatan namimah dilarang dalam Islam.

Cara Menghindari Namimah
Ada sejumlah cara untuk menghindari namimah. Dalam sumber sebelumnya dan juga dalam buku Akhlak Keagamaan karya Rofa'ah, berikut beberapa di antaranya.
1. Apabila mendengar atau menerima sesuatu yang berpotensi membuat orang lain marah atau tidak suka, maka sebaiknya dipendam atau didiamkan saja.
2. Hindari orang-orang yang suka berbohong dan menyebar fitnah.
3. Selalu berusaha menyelidiki berita yang sekiranya tidak benar dan tidak langsung menerima informasi secara mentah-mentah.
4. Menyebarkan banyak kasih sayang untuk menghindari permusuhan.
5. Meningkatkan toleransi dan tenggang rasa dengan selalu berusaha memahami kondisi orang lain.
6. Senantiasa berhusnudzon kepada orang lain.
7. Berusaha mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menaati-Nya. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan