Monitoring 2 Jalan Inpres di Lebong, BPJN dan PPSN Bengkulu Terima Keluhan Masyarakat

Monitoring: Tim dari Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Bengkulu dan tim pengamanan program strategis nasional didampingi Kadis PUPRP-Hub Lebong melakukan monitoring kegiatan program Inpres di Kabupaten Lebong, Selasa (5/12).-(amri/rl)-

LEBONG – Tim dari Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) dan tim Pengamanan Program Srategis Nasional (PPSN) Provinsi Bengkulu telah melakukan monitoring progres pembangunan dua lokasi jalan yang termasuk dalam program Instruksi Presiden (Inpres) tahun 2023. Selama monitoring, tim menerima keluhan dari masyarakat terkait pembangunan tersebut.

Kepala Dinas PUPR-Hub Kabupaten Lebong, Joni Prawinata SE. MM, menyatakan bahwa dirinya mendampingi Tim BPJN dan PPSN Provinsi Bengkulu dalam kegiatan monitoring progres pembangunan program Inpres di dua lokasi Kabupaten Lebong. Dari monitoring ini, teridentifikasi beberapa kendala di beberapa titik lokasi yang telah ditindaklanjuti oleh pihak terkait, termasuk Pemdes setempat.

"Meskipun ada beberapa kendala di lapangan, kami berharap keluhan dapat diatasi dengan cepat," ujarnya.

Baca Juga: Bupati Lebong Ajak UMKM Manfatkan Momen HUT Lebong ke-20

Joni menambahkan bahwa upaya penyelesaian kendala tersebut diharapkan dapat memastikan agar proyek pembangunan jalan program Inpres ini sesuai dengan jadwal kontraknya. Hal ini diharapkan dapat memberikan manfaat secepat mungkin bagi masyarakat Lebong.

"Dengan optimisme ini, kami yakin program Inpres akan selesai tepat waktu," katanya.

Lebih lanjut, Joni menyampaikan harapannya bahwa keberhasilan program Inpres akan memberikan dampak positif pada Kabupaten Lebong. Program ini dianggap mendukung program daerah, membantu mengatasi keterbatasan anggaran untuk mewujudkan infrastruktur, terutama jalan, yang mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat.

"Dengan program Inpres, kami berharap menciptakan masyarakat Lebong yang bahagia dan sejahtera di masa depan," harapnya.

Sementara itu, PPK kegiatan Inpres BPJN Bengkulu, Roberto ST, tidak memberikan komentar secara langsung. Namun, dalam komunikasi dengan pihak Dinas PUPR Hub Lebong, Desa, dan kontraktor, pihaknya meminta kontraktor untuk menanggapi kendala yang dihadapi. Terutama, untuk memastikan dua kontraktor yang melaksanakan program Inpres ini menyelesaikan proyeknya sesegera mungkin mengingat sisa waktu yang terbatas hingga akhir tahun 2023.

"Misalnya, saluran irigasi ini memiliki kendala di bagian hilir, sehingga air menggenang dan tidak mengalir," jelasnya.

Kepala Desa Tanjung Bunga I, Edi Munandar, mengungkapkan bahwa pembangunan jalan program Inpres di ruas jalan Embong Panjang menuju Semelako menghadapi beberapa kendala, seperti saluran drainase yang tidak berfungsi dengan baik. Kendala ini memunculkan genangan air, yang jika tidak segera diatasi, dapat mengakibatkan banjir di perumahan warga saat hujan besar.

"Kami mendukung pembangunan ini, namun meminta perbaikan saluran drainase dengan kualitas terbaik untuk mencegah dampak negatif di masa depan," tegasnya.

Personil lapangan PT Pabana, kontraktor yang melaksanakan kegiatan program Inpres, Zoni, menyikapi permasalahan tersebut dengan mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan pengerukan dan penyemenan kembali untuk memastikan air dapat mengalir dengan baik.

"Kami akan memperbaiki saluran irigasi untuk mengatasi masalah genangan air tersebut," jelas Zoni. (bye)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan