Menteri Nadiem: PembaTIK & Kihajar STEM Wadah Guru dan Murid, Kemampuan TIK Meningkat

Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim dalam peluncuran PembaTIK dan Kihajar STEM 2024, yang disiarkan langsung melalui Kanal Youtube Kemendikbud RI dan Televisi Edukasi, Kamis (13/6).-Foto tangkapan layar YouTube Kemendikbud RI-

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali merilis Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK) dan Kita Harus Belajar (Kihajar) STEM.

Kedua aplikasi tersebut merupakan wadah bagi para guru dan siswa di Indonesia untuk bereksplorasi meningkatkan kemampuan TIK dalam memanfaatkan platform teknologi yang dikembangkan oleh Kemendikbduristek, sekaligus wujud implementasi Kurikulum Merdeka.

Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim mengatakan perjalanan lima tahun Gerakan Merdeka Belajar telah menujukan betapa pentingnya peran teknologi dalam mendorong transformasi sistem pendidikan Indonesia.

"PembaTIK dan Kihajar STEM adalah dua contoh platform teknologi yang menjadi wadah bagi guru dan murid untuk meningkatkan kemampuan TIK, khususnya dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka,” terang Nadiem Makarim dalam peluncuran PembaTIK dan Kihajar STEM 2024, yang disiarkan langsung melalui Kanal Youtube Kemendikbud RI dan Televisi Edukasi, Kamis (13/6).

Baca Juga: Info Terbaru Dirjen Nunuk Soal Nasib P1 di PPPK 2024, Honorer Cermati

Menteri Nadiem menambahkan, PembaTIK sejalan dengan konsep sekolah yang dicita-citakan, mengajak para pendidik untuk gemar belajar, melakukan refleksi, berkolaborasi, dan berbagi.

Sementara itu, Kihajar STEM merupakan upaya untuk meningkatkan keterampilan abad 21 yang meliputi kemampuan gotong royong, berkomunikasi dengan baik, dan berpikir kritis.

Melalui PembaTIK, ujarnya, akan dilahirkan para Duta Teknologi yang siap menjadi inspirator praktik baik pemanfaatan platform teknologi untuk transformasi sistem pendidikan. Dan Kihajar STEM akan menumbuhkan bibit-bibit generasi Pelajar Pancasila yang berdaya saing global.

"Para Duta Teknologi dan Pelajar Pancasila adalah bekal Indonesia untuk melompat ke masa depan,” ucapnya.

Pada kesempatan sama, Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti mengatakan bahwa Kurikulum Merdeka telah memberikan fleksibilitas dan berfokus pada materi esensial untuk mengembangkan kompetensi peserta didik. Untuk itu, penting menciptakan iklim sekolah yang nyaman, inklusif, dan berkebinekaan bagi peserta didik.

“PembaTIK dan Kihajar STEM menjadi bagian dari inisiatif Merdeka Belajar untuk pendidik dan peserta didik yang berkesinambungan untuk membantu peningkatan layanan pendidikan secara berkelanjutan,” ujar Suharti.

Dia berharap PembaTIK dan Kihajar STEM dapat melahirkan banyak inovasi pembelajaran yang baik dari peserta didik maupun pendidik. Para pendidik juga diajak berpartisipasi pada PembaTIK, dan mendorong seluruh peserta didik untuk mengeksplorasi diri melalui Kihajar STEM.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Iwan Syahril, menilai bahwa perkembangan teknologi yang berkembang pesat saat ini harus dimanfaatkan untuk membuat pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan.

Pemanfaatan teknologi dalam pendidikan menjadi keharusan untuk mengembangkan kemampuan berfikir dan meningkatkan efektivitas proses pembelajaran.

"Kehadiran PembaTIK dan Kihajar STEM merupakan bentuk nyata Kemendikbudristek dalam menciptakan pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan,” imbuh Iwan.

Senada itu, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nunuk Suryani, mendukung penyelenggaraan PembaTIK dan Kihajar STEM 2024. Dia menilai, untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas diperlukan sekolah yang tenaga pendidiknya reflektif, gemar belajar, berbagi, dan berkolaborasi.

Sumber belajar yang tidak tersedia dapat dihadirkan melalui dukungan teknologi. Oleh karena itu, kegiatan PembaTIK dan Kihajar STEM juga akan meningkatkan partisipasi pendidik dalam Platform Merdeka Mengajar (PMM), baik untuk pengembangan diri, mendukung kegiatan belajar mengajar, serta mencari dan berbagi inspirasi.

"PembaTIK juga memberikan gambaran kepada Dinas Pendidikan maupun Unit Pelaksana Teknis (UPT) mengenai inovasi pembelajaran digital yang dikembangkan para pendidik. Sehingga memunculkan ide dan program taktis dalam meningkatkan pendidikan di daerah masing-masing," jelasnya.

Selanjutnya, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi dan Kepala Balai Layanan Platform Teknologi (BLPT) Wibowo Mukti mengatakan penyelenggaraan PembaTIK dan Kihajar STEM 2024 merupakan salah satu upaya akselerasi Kemendikbudristek dalam meningkatkan kualitas pendidikan menuju sekolah yang dicita-citakan melalui pemanfaatan teknologi untuk pembelajaran.

“Inisiatif Merdeka Belajar hadir untuk memudahkan sekolah dalam menerapkan siklus peningkatan layanan teknologi,” ujarnya.

Wibowo menambahkan PembaTIK merupakan program yang berorientasi pada peningkatan kompetensi pendidik pada semua jenjang. Antuasime pendaftar PembaTIK selalu bertambah setiap tahunnya, pada 2023 tercatat 79.529 peserta pendaftar serta menjadi bukti bahwa besarnya keinginan pendidik dan peserta didik dalam meningkatkan kompetensi diri di bidang TIK.

Kihajar STEM diselenggarakan sebagai upaya menstimulasi kemampuan peserta didik dalam kreativitas, pemecahan masalah, dan berpikir kritis.

"Para peserta Kihajar STEM dari semua jenjang sekolah akan diasah untuk berpikir kritis, kreatif, dan mampu berkolaborasi dalam pemecahan masalah dengan aspek STEM,” pungkas Wibowo. (jp)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan