5 Peserta Magang ke Jepang Jalani Seleksi Tes Matematika

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Setelah sebelumnya mendaftar dan mengupload semua berkas persyaratan ke dalam akun Magang ke Jepang. Sebanyak 5 orang peserta perwakilan asal Kabupaten Lebong mengikuti seleksi tes matematika yang digelar di provinsi Bengkulu pada Senin (27/5).

Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrnas) Kabupaten Lebong, Fakhrurrozi, S.Sos MSi melalui Kabid Ketenagakerjaan, Riko Tandean, MAp mengatakan, bahwa terdapat 5 orang peserta dari Kabupaten Lebong yang mengikuti rekrutmen magang kerja ke Jepang.

"Iya, untuk dari Lebong ada 5 orang peserta yang mendaftar ikut program magang kerja ke Jepang. Bahkan, tadi (kemarin,red) mereka ikut menjalani tes matematika sesuai jadwal yang sudah diumumkan," ujar Riko Tandean.

Masih kata Riko, tahapan seleksi sendiri akan dilaksanakan selama 5 hari ke depan yang sudah dimulai sejak tanggal (27/5) kemarin.

Baca Juga: 3 Besar Lelang JPTP Tunggu Rekomendasi KASN dan Kemendagri

Untuk hari pertama para peserta akan mengikuti pemeriksaan administrasi awal oleh panitia dan dilanjutkan dengan tes matematika dasar 20 soal dalam 15 menit dan minimal betul 14 soal.

Hari kedua, dilanjutkan dengan tes kesamaptaan tubuh cek fisik, yang dilakukan tim pusat dan dibantu daerah.

"Hari ketiga, para peserta akan mengikuti tes kesehatan fisik yakni, lari 3 kilo meter dalkam 15 menit, Push up sebanyak 35 kali dan Sit up sebanyak 25 kali," lanjutnya.

Tak hanya itu, untuk hari ke empat, para peserta akan mengikuti tes wawancara oleh tim pusat Kemenaker dan IM Japan.

Dan terakhir hari kelima tes kesehatan medical check up oleh rumah sakit atau laboratorium klinik yang telah diakui Kemnakertrans RI dan IM Japan, terdiri dari pemeriksaan darah, urine, mata, faeses, paru-paru, narkoba, asam urat, ginjal, HIV/AIDS dan lain-lain.

"Kita berharap, seluruh tahapan tes ini bisa diikuti oleh peserta kita asal Kabupaten Lebong dan bisa lolos dengan hasil yang baik. Dan semoga tahun ini mereka bisa magang ke Jepang atau bekerja sebagai Tenaka Kerja Indoenesia (TKI) di luar Negeri," demikian Riko. (*)