Korban Meninggal Akibat Galodo di Sumbar Bertambah Jadi 50 Orang

Salah satu lokasi terdampak banjir bandang di Kabupaten Agam, Sumbar, Minggu (12/5/2024).-Foto: BPBD AGam-

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan instansi terkait terus berupaya melakukan pencarian dan pertolongan korban jiwa terdampak banjir bandang alias galodo, dan longsor yang melanda enam kabupaten dan kota di Sumatera Barat (Sumbar).

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyampaikan langkah penanganan darurat yang diambil, di antaranya pemulihan akses jalan darat dari daerah terdampak dengan alat berat, pembersihan material longsor, evakuasi korban, dan koordinasi dengan OPD terkait.

Berdasarkan laporan, korban jiwa yang meninggal dunia akibat bencana tersebut tercatat menjadi 50 orang, 27 orang hilang, 37 orang luka-luka, serta 3.396 jiwa mengungsi.

Adapun rincian dengan korban meninggal dunia tercatat dari Kota Padang Panjang 2 orang, Kabupaten Agam 20 orang, Kabupaten Tanah Datar 19 orang, Kota Padang 1 orang, Kabupaten Padang Pariaman 8 orang.

Baca Juga: Kepala Desa di Serang Terjerat Korupsi Pembebasan Lahan 150 Hektare

"Datanya akan berkembang terus," kata Suharyanto pada Rapat Koordinasi Penanganan Darurat Bencana Banjir Lahar Dingin dan Longsor, Senin (13/5).

Dia menjelaskan bahwa Basarnas dan tim SAR gabungan masih berupaya mencari korban yang masih hilang menggunakan alat berat.

"Kita akan tetap upayakan mencari sampai ketemu. Apabila ada pihak keluarga atau ahli waris yang minta tetap dicari, ya kita harus cari," ujar Suharyanto.

Selain dukungan dalam aspek pencarian dan pertolongan korban terdampak, pemerintah juga mengupayakan pemenuhan kebutuhan dasar para masyarakat terdampak juga dapat dipenuhi dengan baik.

"Kita pastikan dan tadi kita sudah berikan bantuan awal baik yang bersifat dana maupun barang kebutuhan sehari-hari. Ini akan dievaluasi terus menerus sesuai perkembangan," tutur Suharyanto dalam rapat itu.

Hingga Senin sore, pengiriman bantuan logistik dan evakuasi warga masih dilakukan, meski masih adanya tempat dan jalur yang masih tertutup dan terisolir.

Suharyanto mengatakan pengiriman bantuan dilakukan menggunakan jalur udara maupun darat dengan memakai jembatan darurat.

Seusai rapat koordinasi itu, BNPB juga menyalurkan bantuan awal berupa Dana Siap Pakai (DSP) kepada pemerintah daerah terdampak banjir lahar dengan jumlah total 3,2 miliar Rupiah.

Selain itu juga diserahkan bantuan logistik berupa tenda pengungsian, tenda keluarga, sembako, makanan siap saji, hygiene kit, terpal, selimut, kasur, pompa, genset, lampu solar panel, toilet portable, gergaji pohon, dan perlengkapan kebersihan. (jp)

Tag
Share