Di Balik Layar Film '13 Bom di Jakarta' yang Bikin Takjub
--
Film aksi berjudul '13 Bom di Jakarta' yang diproduksi Visinema Pictures kembali merilis video di balik layar (behind the scene) terbaru.
Kali ini, video behind the scene (BTS) memperlihatkan proses di balik pembuatan set lokasi film yang dirancang oleh production designer peraih nominasi Pengarah Artistik Terbaik FFI 2023, Ahmad ‘Mbah’ Zulkarnaen.
Video tersebut diperlihatkan beberapa set lokasi yang dibangun mendekati situasi nyata seperti realita dalam keseharian.
Ada sejumlah bagian set yang memanfaatkan bangunan asli dengan sentuhan set artistik desain Ahmad Zulkarnaen.
Seperti penggunaan lokasi bekas pabrik gula di Klaten, Jawa Tengah, yang menjadi markas Arok (Rio Dewanto) dan komplotan terorisnya termasuk Waluyo (Muhammad Khan).
Zulkarnaen memanfaatkan pabrik gula yang sudah tidak terpakai untuk menguatkan karakter Arok, baik secara mood dan tampilannya. Dengan tone kuning kecokelatan dan set yang terabaikan dan menonjolkan konstruksi pipa-pipa besi, membuat set tersebut mendukung penguatan karakter Arok.
"Wow, ini lebih dari ekspektasi gue," ungkap Rio Dewanto yang berperan sebagai teroris bernama Arok.
Pemeran Waluyo, Peraih Piala Citra Pemeran Utama Pria Terbaik FFI 2019 Muhammad Khan mengatakan dirinya tidak menyangka set yang dibangun di film 13 Bom di Jakarta mendekati dengan situasi nyata.
"Itu membantu sekali dan saya merasa bahwa kami enggak lagi syuting tetapi sedang menjalankan hidup saja sebagai karakter di tempat seperti ini," jelas Muhammad Khan.
Video behind the scene juga memperlihatkan bagaimana Zulkarnaen dan tim artistik membangun gedung dan ruangan Badan Kontra Terorisme Indonesia dari nol.
Berbeda dengan desain set pabrik gula yang menjadi markas Arok, set lokasi kantor Badan Kontra Terorisme Indonesia didesain dengan tampilan yang bersih dan rapi.
Kantor itu dipenuhi warna dinding dominan abu-abu yang mengesankan ketegasan dan nuansa dingin. Khusus untuk set lokasi kantor Badan Kontra Terorisme Indonesia, diperlihatkan proses dari awal pembuatan beberapa partisi ruangan yang dibangun di sebuah studio.
Ganindra Bimo yang berperan sebagai Emil juga menyebut desain produksi yang dibangun dengan menghadirkan set lokasi di luar ekspektasi.
"Jarak antara fantasi dan realita bahkan enggak ada," ucap Ganindra Bimo.
Pada set bagian lain, Zulkarnaen juga menyulap omibu kota Jakarta sebagai kota yang berantakan, mencekam, dan mencerminkan suasana kota yang tengah berada di bawah tekanan teror dan ketakutan.
Beberapa di antaranya pinggiran jalanan ibu kota, gang-gang di rumah sempit, hingga sudut kota yang terkesan terabaikan di bawah jembatan dan jalur kereta yang melintas.
"Saya dan Mas Angga berpikiran, secara visual countryside Jakarta lebih menarik daripada menampilkan Jakarta pada umumnya. Secara kontur, tekstur, dan visual bisa bercerita banyak," beber production designer film '13 Bom di Jakarta' Ahmad Zulkarnaen.
Saking takjubnya, aktor Chicco Kurniawan yang berperan sebagai Oscar harus memastikan bagian mana yang set dibangun oleh Ahmad Zulkarnaen dan mana yang merupakan asli.
Video behind tersebut juga memperlihatkan keasyikan tur set syuting Chicco bersama Ardhito Pramono dan Lutesha memastikan mana set yang dibangun dan bukan.
"Dan yang menjadi menarik adalah ketika kita membahas tentang Jakarta mau kita tangkap dengan optik seperti apa? Suasana yang mencekam, messy. Seperti juga suasana dalam filmnya," ungkap Founder & CEO Visinema sekaligus sutradara 13 Bom di Jakarta, Angga Dwimas Sasongko.
Keseriusan membangun set dan desain produksi yang dihadirkan Visinema Pictures tersebut menunjukkan film 13 Bom di Jakarta sebagai film action Indonesia terbesar tahun ini.
Film 13 Bom di Jakarta tayang serentak mulai 28 Desember 2023 di seluruh bioskop Indonesia. Video behind the scene sudah dapat ditonton melalui kanal Youtube Visinema Pictures maupun akun Instagram 13bomdijakartafilm.
Sinopsis film 13 Bom di Jakarta: Film ini menggambarkan Jakarta, kota metropolitan yang seketika menjadi kelam karena sekumpulan teroris melancarkan serangannya dengan ancaman 13 bom yang disebar di seantero Jakarta.
Penelusuran Badan Intelijen dan agen rahasia atas teror tersebut mengarah pada Oscar (Chicco Kurniawan) dan William (Ardhito Pramono), dua orang pengusaha muda di bidang mata uang digital yang dianggap terlibat. Misi tim agen rahasia pun menjadi rumit ketika mereka mencurigai adanya penyusup dalam tim.
Pada sisi lain, pemimpin kelompok teroris, Arok (Rio Dewanto) tidak henti menebar teror dengan meledakkan bom setiap 8 jam. Satu-satunya cara menghentikan serangan teror tersebut adalah menyerahkan imbalan bernilai fantastis atau keselamatan seluruh warga Jakarta terancam. (jp)