Benarkah Minyak Makan Merah PPKS Lebih Sehat & Murah?
Benarkah Minyak Makan Merah PPKS Lebih Sehat & Murah? -foto :tangkapan layar/YouTube-
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Minyak makan merah, hasil inovasi dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan,
muncul sebagai solusi potensial untuk meningkatkan kesejahteraan petani sawit dan ketahanan pangan nasional.
Di tengah fluktuasi harga minyak goreng dan isu stunting, minyak makan merah menawarkan solusi yang tepat dan berkelanjutan.
Potensi Besar untuk Petani Sawit
BACA JUGA:Pertama di Indonesia, Pabrik Percontohan Minyak Makan Merah Pagar Merbau Diresmikan Presiden Jokowi
Indonesia, dengan luas perkebunan kelapa sawit mencapai 16,38 juta hektar, memiliki potensi besar untuk mengembangkan produksi minyak makan merah.
Sebanyak 6,8 juta hektar dari area tersebut dikelola oleh petani, yang mana pengembangan minyak makan merah
dapat menjadi kanal baru untuk menyerap Tandan Buah Segar (TBS) mereka.
Pabrik minyak makan merah dengan kapasitas 10 ton per hari dapat menyerap TBS dari 100.000 hektar kebun sawit petani, menghasilkan 850 ton minyak makan merah per hari.
BACA JUGA:Minyak Makan Merah Miliki Kandungan Nutrisi dan Cegah Stunting, Begini Penampakannya
Peningkatan kapasitas produksi hingga 20 ton per hari tidak hanya meningkatkan produksi minyak, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap kemandirian dan kesejahteraan petani.
Teknologi Sederhana, Kualitas Tinggi
Teknologi produksi minyak makan merah yang disederhanakan memberikan manfaat signifikan dalam segi kualitas dan efisiensi.
Dibandingkan dengan minyak goreng konvensional, proses produksi minyak makan merah menggunakan suhu lebih rendah (70°C), sehingga vitamin A dan E yang penting bagi kesehatan terjaga.