Negara Tanpa Malam, Bagaimana Model Puasanya?
Negara Tanpa Malam, Bagaimana Model Puasanya?-foto :tangkapan layar/youtube@Islam Populer-
Norwegia adalah negara lain yang mengalami fenomena siang panjang selama beberapa bulan dalam setahun, terutama di wilayah utara seperti kota Hammerfest.
Pada akhir Juli, kota ini bahkan memiliki siang hari selama 24 jam penuh.
Bagi umat Muslim di Norwegia, ini berarti menjalani puasa yang panjang, mencapai hampir 20 jam dalam sehari.
Namun, mereka tetap semangat menjalankan ibadah, walaupun harus berpuasa di bawah terangnya matahari yang tak pernah tenggelam.
4.Swedia: Puasa di Bawah Cahaya Terang Siang Hari
Swedia juga menghadapi tantangan serupa dalam menjalankan ibadah puasa di bawah sinar matahari yang terus menyinari selama beberapa bulan.
Di wilayah utara Swedia, umat Muslim harus bersiap-siap untuk berpuasa selama hampir 20 jam setiap harinya.
Meskipun demikian, semangat beribadah tidak luntur meski mereka berada di bawah cahaya terang siang hari.
Puasa di negara-negara beriklim kutub seperti Islandia, Norwegia, Swedia, dan Finlandia dapat mencapai hingga 20-22 jam setiap harinya, tergantung pada musim dan lintang geografisnya.
Meskipun berada di bawah sinar matahari yang terang, komunitas Muslim di negara-negara tersebut tetap menjalankan ibadah puasa dengan semangat.
Mereka biasanya mengatur jadwal sahur dan berbuka puasa sesuai dengan waktu matahari terbenam di tempat terdekat atau mengikuti pedoman dari lembaga fatwa setempat.
Fatwa Ulama Terkait Waktu Puasa di Negara-negara Beriklim Kutub, memberikan beragam panduan kepada umat Muslim yang tinggal di negara-negara beriklim kutub.
Beberapa merekomendasikan untuk mengikuti waktu puasa di Mekah sebagai acuan, sementara yang lain
menyarankan untuk mengikuti waktu matahari terbit dan terbenam di tempat tinggal mereka.(*)