Harga TBS Sawit Bengkulu Utara Stabil, Petani Keluhkan Harga Rendah
Kepala Dinas Perkebunan Bengkulu Utara, Desman Siboro--
BENGKULU UTARA.RADARLEBOG.BACAKORAN.CO- Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Bengkulu Utara selama dua pekan terakhir tercatat stabil di kisaran Rp3.000 per kilogram.
Kendati demikian, stabilnya harga ini belum sepenuhnya memberi rasa lega bagi petani, sebab nilai jual di tingkat lapangan masih dianggap rendah, terutama saat produktivitas kebun menurun akibat musim kemarau.
Di tingkat perusahaan, harga rata-rata TBS kelapa sawit tetap berada di angka Rp3.000 per kilogram. Namun realitas di lapangan menunjukkan perbedaan signifikan: petani hanya menerima harga antara Rp2.500 hingga Rp2.600 per kilogram.
Bahkan pada wilayah perkebunan dengan akses jalan kurang memadai, harga bisa turun lebih rendah lantaran tingginya biaya distribusi.
BACA JUGA:102 Desa di Bengkulu Utara Gagal Cairkan Dana Desa Non Earmark
Kepala Dinas Perkebunan Bengkulu Utara, Desman Siboro, menegaskan bahwa pemerintah daerah terus melakukan pemantauan perkembangan harga TBS kelapa sawit. Pemda berpedoman pada harga beli terendah yang telah ditetapkan Pemerintah Provinsi Bengkulu.
“Harga beli terendah itu adalah harga di tingkat perusahaan. Karena itu kami selalu mengingatkan perusahaan agar mengikuti ketetapan tersebut dan secara berkala melaporkannya ke Pemerintah Provinsi,” ujar Desman.
Selain melakukan pengawasan harga, Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara juga menjalankan sejumlah program strategis untuk mendukung petani sawit rakyat. Upaya ini diarahkan untuk membantu petani menekan biaya perawatan, sekaligus memperbaiki akses infrastruktur yang menunjang distribusi hasil panen.
“Langkah ini kita lakukan agar beban pengeluaran petani bisa ditekan, termasuk memastikan akses jalan perkebunan semakin baik sehingga distribusi TBS menjadi lebih lancar,” tambah Desman.