Pernikahan Anak di Lebong Tembus 57 Kasus

LEBONG.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO – Angka pernikahan dini di Kabupaten Lebong tahun 2025 meningkat tajam dibandingkan dua tahun sebelumnya. Berdasarkan data Pengadilan Agama Lebong, hingga Oktober 2025 tercatat 57 kasus pernikahan di bawah umur, melonjak dari 23 kasus pada tahun 2024 dan 47 kasus di tahun 2023.

Kondisi tersebut memicu Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Lebong mengambil langkah cepat dengan menyiapkan kerja sama resmi bersama Pengadilan Agama Lebong.

Plt Kepala DP3APPKB Lebong, Indra Gunawan, S.Pi., M.Si., mengatakan pihaknya tengah menyiapkan Memorandum of Understanding (MoU) untuk memperkuat koordinasi dalam penanganan anak yang berhadapan dengan hukum, terutama pada perkara dispensasi kawin.

“Draf MoU sudah selesai kami susun bersama pihak Pengadilan Agama. Dalam waktu dekat, kami akan laporkan ke Bupati Lebong untuk mendapatkan persetujuan sebelum penandatanganan,” ujar Indra.

BACA JUGA:Bupati Azhari: Duta GenRe Harus Jadi Teladan Cegah Pernikahan Dini

Ia menjelaskan, kerja sama ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam menekan angka pernikahan dini di Kabupaten Lebong, yang banyak disebabkan oleh lemahnya pengawasan orang tua serta pengaruh pergaulan bebas di kalangan remaja.

Indra juga menegaskan bahwa Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 telah menetapkan usia minimal menikah bagi laki-laki dan perempuan adalah 19 tahun. Namun, masih banyak orang tua yang mengajukan permohonan dispensasi kawin karena faktor sosial, ekonomi, dan budaya.

“Sebagian besar kasus muncul karena anak-anak terlalu bebas menggunakan smartphone tanpa pengawasan. Jika orang tua lebih aktif mengontrol, pernikahan dini bisa dicegah,” tutupnya.

Langkah DP3APPKB dan Pengadilan Agama ini diharapkan mampu memperkuat edukasi serta perlindungan anak di Lebong, agar kasus serupa tidak terus meningkat setiap tahun.