Awal Agustus, Harga Cabai dan Bawang Melambung

Pengecer: Tampak salah satu pengecer cabai di Lebong wilayah Lebong Tengah saat menawarkan cabai kepada pembeli.-(rian/rl)-

LEBONG.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Harga bahan pokok di Kabupaten Lebong kembali mengalami lonjakan pada awal Agustus 2025. Kenaikan paling mencolok terjadi pada komoditas cabai merah keriting, diikuti oleh cabai rawit, bawang merah, bawang putih, hingga daging ayam potong.

Kabar ini disampaikan langsung oleh Kepala UPTD Pasar Rakyat Lebong, Heni Natalia, SE, pada Senin (4/8).

"Benar, dalam sepekan terakhir atau sejak memasuki awal bulan Agustus ini, beberapa harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan yang cukup signifikan," kata Heni.

Menurut data UPTD, harga cabai merah keriting naik drastis dari Rp 25.000 menjadi Rp 40.000 per kilogram. Kenaikan juga terjadi pada cabai rawit, dari Rp 30.000 menjadi Rp 35.000 per kilogram.

Baca Juga: Kecamatan Lakukan Monev di Desa Sungai Gerong, Ini Hasilnya

Bawang merah yang sebelumnya dijual seharga Rp 45.000 per kilogram kini naik menjadi Rp 60.000, sedangkan bawang putih naik dari Rp 35.000 menjadi Rp 40.000 per kilogram.

Tidak hanya bahan dapur, harga ayam potong juga melonjak dari Rp 35.000 menjadi Rp 42.000 per kilogram, membuat masyarakat harus lebih selektif dalam mengatur anggaran belanja rumah tangga.

Heni menjelaskan bahwa penyebab utama kenaikan harga tersebut adalah cuaca buruk yang berdampak pada distribusi dan produksi.

Kondisi ini menyebabkan pasokan dari dalam dan luar daerah menjadi terbatas, sementara permintaan masyarakat justru meningkat, terutama menjelang peringatan HUT Kemerdekaan RI.

"Salah satu penyebabnya adalah faktor cuaca yang berdampak pada ketersediaan barang. Barang yang masuk ke pasar berkurang, sementara permintaan tetap tinggi," terang Heni.

Menariknya, di tengah kenaikan harga sejumlah komoditas, harga tomat justru mengalami penurunan tajam, dari Rp 20.000 menjadi Rp 13.000 per kilogram.

Penurunan ini disinyalir akibat tingginya pasokan tomat yang tidak seimbang dengan permintaan pasar.

"Untuk komoditas lain sejauh ini masih stabil. Kami terus melakukan pemantauan agar harga tetap terkendali dan tidak ada permainan dari pedagang," tambahnya.

Heni juga memastikan bahwa pihaknya akan terus melakukan pengawasan ketat terhadap aktivitas perdagangan di pasar, guna mencegah terjadinya penimbunan barang atau praktik curang lainnya yang berpotensi merugikan konsumen.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan