Kasus DBD 2025 Jauh Menurun Dibanding 2024

Kasus DBD.-(ist/rl)-
BENGKULUUTARA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Bengkulu Utara jauh menurun pada semester 1 tahun ini. Tercatat, hanya 52 kasus DBD yang terjadi di Bengkulu utara dan ditangani oleh tenaga medis di masing-masing fasilitas pelayanan kesehatan.
Jumlah ini jauh menurun jika dibandingkan tahun 2024 lalu dimana terjadi 496 kasus dengan satu warga yang terjangkit DBD meninggal dunia.
Kasi Pencegahan dan Pengendalian penyakit Dinas Kesehatan Bengkulu Utara, Bintoro Wahyudi menerangkan dari 52 kasus tersebut ada setidaknya tiga kecamatan yang menjadi sorotan karena masih tingginya kasus. Beli vitamin dan suplemenWisata budaya
Tiga kecamatan tersebut adalah kecamatan Arga Makmur, Kecamatan Kerkap dan Kecamatan Marga Sakti Sebelat.
Baca Juga: Capaian PBBP2 Masih Minim
“Tiga kecamatan ini angka kasusnya tertinggi dibandingkan kecamatan lain, meskipun secara umum kasus DBD di Bengkulu Utara jauh menurun,” terangnya. Wisata budaya
Ia menerangkan munculnya kasus-kasus terutama di tiga kecamatan tersebut masih dikarenakan kondisi lingkungan yang kotor.
Munculnya kasus demam berdarah dengue ini didominasi di pusat pemukiman masyarakat dengan kondisi sanitari yang buruk dan kondisi sampah.
Termasuk juga kawasan pemukiman yang dekat dengan kawasan perkebunan yang biasa menjadi tempat berkembang biak nyamuk aedes aegypty.
“Kondisi lingkungan masih menjadi permasalahan sehingga munculnya kasus-kasus DBD,” terangnya.
Ia meminta puskesmas berkoordinasi dengan pemerintah lingkungan masing-masing, sehingga diharapkan dapat melakukan kegiatan kebersihan lingkungan untuk mencegah kembali munculnya kasus DBD.
“Langkah pencegahan utama adalah program kebersihan lingkungan. Sedangkan pengasapan atau fogging kita lakukan jika memang ada kasus yang muncul untuk mencegah penyebaran di salah satu lokasi,” jelas Bintoro.
Puskesmas juga diminta terus mensosialisasikan program pemberantasan sarang nyamuk atau PSN. Dalam semester kedua ini diharapkan angka kasus DBD di Bengkulu Utara bisa kembali menurun. Wisata budaya
“Program PSN kita harapkan memang bisa menekan angka kasus DBD, tentunya yang terkecil adalah membangkitkan kesadaran mulai dari tingkat rumah tangga,” tuturnya.