Bedda Lotong Rahasia Kecantikan Alami Perempuan Bugis

Bedda Lotong-Tangkapan Layar-
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Di tengah maraknya produk kecantikan berbahan kimia, Bedda Lotong justru tetap bertahan sebagai rahasia perawatan kulit alami warisan perempuan Bugis.
Lulur hitam yang dibuat dari campuran beras dan rempah-rempah ini telah digunakan secara turun-temurun dan masih dipercaya ampuh untuk menjaga kecantikan serta kesehatan kulit.
Dalam bahasa Bugis, bedda berarti bedak, sementara lotong berarti hitam.
BACA JUGA:(Khutbah Jumat): Hakikat Hijrah adalah Meninggalkan Keburukan dan Bertobat kepada Allah Swt
Sesuai namanya, Bedda Lotong memiliki warna gelap karena proses pembakaran bahan-bahannya sebelum ditumbuk halus.
Ramuan ini biasanya digunakan sebagai masker atau lulur yang dioleskan ke seluruh tubuh untuk menghaluskan kulit, mengangkat sel kulit mati, hingga mencerahkan warna kulit secara alami.
Dilansir dari salah satu artikel tahun 2016 dalam National Library of Medicine, warna khas hitam keunguan dari beras ketan hitam berasal dari pigmen antosianin, yang memiliki sifat antioksidan yang kuat.
Beras ketan hitam sebagai bahan dasar bedda lotong memiliki lebih dari 23 jenis antioksidan dan merupakan yang terbanyak dari segala jenis beras.
Penggunaan Bedda Lotong biasanya dilakukan menjelang acara penting seperti pernikahan, dalam ritual adat yang disebut mappacci.
Dalam prosesi ini, calon pengantin perempuan dilulur dengan Bedda Lotong sebagai simbol pembersihan diri secara fisik dan spiritual sebelum memasuki kehidupan rumah tangga.
Menurut Fitri Rachmawati, peneliti budaya tradisional dari Universitas Negeri Makassar, bahan dasar Bedda Lotong seperti kunyit, kencur, dan beras mengandung senyawa antioksidan dan antiinflamasi yang baik bagi kulit.
“Secara ilmiah, kandungan ini dapat membantu mengurangi iritasi, mencerahkan kulit, dan menjaga kelembaban secara alami,” jelasnya dalam jurnal Budaya Nusantara.
Menariknya, sejumlah spa dan salon tradisional di Sulawesi Selatan mulai kembali menawarkan perawatan tubuh menggunakan Bedda Lotong sebagai layanan unggulan.
Bahkan, beberapa pelaku UMKM kecantikan lokal kini mengemas lulur tradisional ini dalam bentuk bubuk instan yang siap pakai.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata juga telah memasukkan Bedda Lotong dalam katalog produk tradisional unggulan.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk pelestarian budaya sekaligus upaya promosi wisata berbasis kearifan lokal.
Dengan khasiat alami dan nilai tradisi yang kuat, Bedda Lotong bukan sekadar warisan leluhur, tapi juga potensi produk kecantikan herbal yang mampu bersaing di pasar modern.
Di era di mana tren kembali ke alam semakin digemari, rahasia kecantikan perempuan Bugis ini justru menemukan momentumnya.