AP3KI: PPPK Masih Koma, Belum Titik, Kami Direndahkan

Barisan delan Ketua Koordinator Wilayah AP3KI Titi Purwaningsih dan Sekum AP3KI Cecep Kurniadi dalam Rakornas AP3KI.-foto: net-
Intimidasi yang diterima PPPK ini makin menguatkan mereka untuk berjuang menjadi PNS bila ada regulasi yang memungkinkan untuk itu.
Makkullau menegaskan ASN PPPK selalu diirendahkan, karena ada kata kontrak dan tidak ada jaminan pensiun.
"Makanya kami ini sering dikatakan tidak lama jadi ASN," ucapnya.
Makkullau bersyukur karena Dinas Pendidikan Kota Samarinda, BPKSDM Samarinda, Disdik provinsi dan gubernur Kalimantan Timur sangat care kepada PPPK. Seandainya para kepala daerah dan pemerintah pusat perhatian kepada PPPK, tidak akan ada desakan untuk diangkat PNS.
"Mengapa sekarang teman-teman PPPK lebih fokus pada peralihan ke PNS, karena masalah pensiun, jenjang karier, dan ancaman dari kepala sekolah itu. Nah, AP3KI menjadi wadah perjuangan teman-teman PPPK," terang Titi yang menjadi ketua pelaksana Rakornas AP3KI 5-6 Juli di Jakarta.
Baik Titi maupun Makkullau optimistis tidak ada perjuangan yang sia-sia, apalagi banyak pentolan honorer K2 yang bergabung di AP3KI.
"Kami sudah mengikuti keinginan pemerintah untuk menjadi PPPK. Setelah dari 2021 kami jalani ternyata memang image honorer tidak lepas dari PPPK, karena kami dikontrak tanpa pensiun," pungkas Titi Purwaningsih. (jp)