3.894 Warga Lebong Idap Hipertensi, Pemicunya Stres

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Evan Marta, SKM.-(rian/rl)-

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Dinas Kesehatan Kabupaten Lebong mencatat lonjakan kasus hipertensi atau tekanan darah tinggi di wilayahnya.

Terhitung sejak Januari hingga Mei 2025, sebanyak 3.894 jiwa dilaporkan menderita hipertensi.

Salah satu pemicu utamanya adalah beban pikiran atau stres, yang makin sering dialami masyarakat di tengah tekanan ekonomi dan sosial yang meningkat.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Lebong, Rachman, SKM, melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Evan Marta, SKM. 

"Ya, total kasus hipertensi mencapai 3.894 jiwa dari 13 puskesmas yang ada. Data ini kami peroleh dari laporan layanan primer di seluruh kecamatan," ujar Evan pada Kamis (12/6).

Baca Juga: 93 Desa Tuntas Ajukan Pencairan DD Tahap Pertama

Tiga wilayah dengan jumlah kasus tertinggi yakni Puskesmas Tapus dengan 1.096 kasus, Puskesmas Semelako 473 kasus, dan Puskesmas Ketenong sebanyak 404 kasus.

Menurut Evan, selain faktor gaya hidup, tingginya angka hipertensi ini turut dipengaruhi oleh tekanan mental atau stres berat yang dialami masyarakat.

"Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga pola makan sehat, olahraga teratur, dan istirahat cukup adalah penyebab utama. Tapi yang tak kalah penting, beban pikiran yang berat juga berperan besar memicu hipertensi," jelasnya.

Dibandingkan tahun sebelumnya, angka hipertensi di Lebong memang menunjukkan penurunan. Pada tahun 2024 lalu, tercatat 12.402 warga menderita darah tinggi.

Meski demikian, Evan mengingatkan bahwa jumlah tahun ini bisa saja bertambah karena data baru mencakup lima bulan pertama.

"Kami mengimbau masyarakat agar menjaga pola hidup sehat dan belajar mengelola stres. Tekanan mental yang tak ditangani bisa memicu banyak penyakit kronis, termasuk hipertensi," tegasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan