Pelajar SMA Diberi Toleransi Gunakan Sepeda Motor ke Sekolah

LEBONG.koranradarlebong.co – Ada yang menarik dalam agenda rutin Jumat Curhat di Desa Sukau Datang I, Kecamatan Tubei, Kabupaten Lebong.

Dalam kesempatan tersebut, dihadiri langsung Kapolres Lebong AKBP Agoeng Ramadhani, S.H., S.I.K., dan dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah serta masyarakat setempat.

Dalam forum yang berlangsung hangat tersebut, warga diberikan kesempatan untuk menyampaikan aspirasi, keluhan, hingga pertanyaan seputar keamanan, ketertiban, dan pelayanan kepolisian.

Salah satu pertanyaan menarik datang dari Handoko, warga setempat, yang menanyakan prosedur pengembalian sepeda motor yang dijadikan barang bukti setelah pelaku pencurian ditangkap. Pihak Polres Lebong menegaskan bahwa setiap barang bukti tetap harus melalui proses hukum sebelum bisa dikembalikan kepada pemilik.

BACA JUGA:Potensi Jadi Lumbung Ketahanan Pangan, 650 Ha Lahan Enggano Masuk Program Cetak Sawah

"Sepeda motor yang dijadikan barang bukti akan dikembalikan kepada pemiliknya setelah perkara berkekuatan hukum tetap di pengadilan," jelas perwakilan Polres.

Isu penggunaan sepeda motor oleh pelajar juga mencuat saat Martini, warga Desa Sukau Datang I, mengajukan pertanyaan soal kelonggaran aturan untuk anaknya yang bersekolah menggunakan motor.

Menanggapi hal tersebut, Polres Lebong memberikan toleransi terbatas bagi pelajar tingkat SMA atau sederajat, dengan mempertimbangkan minimnya sarana transportasi umum di wilayah tersebut. Namun, kepolisian tetap menekankan pentingnya keselamatan dan kepatuhan terhadap aturan lalu lintas.

"Gunakan helm SNI, kaca spion, jangan gunakan knalpot brong, serta berkendara dengan tertib," imbau Polres.

Kegiatan Jumat Curhat menjadi upaya Polres Lebong untuk memperkuat sinergi dengan masyarakat serta menjaring aspirasi langsung dari warga di lapangan. Melalui forum ini, diharapkan pelayanan kepolisian dapat lebih responsif dan sesuai kebutuhan masyarakat lokal.