Pemusnahan Amunisi Kedaluwarsa Memakan Korban, Legislator Menyoroti Sisi Prosedur

Pemusnahan Amunisi Kedaluwarsa Memakan Korban, Legislator Menyoroti Sisi Prosedur-foto :jpnn.com-

JAKARTA.koranradarlebong.com- Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin meminta TNI bisa menerapkan prosedur ketat dalam melaksanakan pemusnahan amunisi kedaluwarsa, agar kegiatan serupa tidak memunculkan korban jiwa ke depannya.

Kang TB sapaan TB Hasanuddin mengatakan tewasnya 13 orang akibat pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Garut akibat salah prediksi petugas.

"Ini akibat dari kesalahan prediksi petugas. Dikiranya satu ledakan cukup, ternyata ada amunisi yang meledak belakangan dan menimbulkan korban," kata legislator Fraksi PDI Perjuangan itu, Senin. 

Kang TB menuturkan amunisi yang diledakkan bersifat kedaluwarsa yang secara teknis sudah tidak stabil. Petugas, kata dia, seharusnya bisa memahami potensi ledakan susulan dari pemusnahan amunisi afkir, sehingga tak membiarkan orang-orang mendekat setelah letusan pertama. 

BACA JUGA:Kondisi Terkini Pria yang Dibacok Saat Akad Nikah, Mohon Bantuannya

"Amunisi kedaluwarsa itu tidak semuanya akan meledak serentak ketika diledakkan. Ada yang meledak langsung, tetapi ada juga yang meledak belakangan karena sifatnya yang tidak lagi normal," ujarnya. 

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Wahyu Yudhayana menyebut insiden dalam ledakan amunisi kedaluwarsa di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut, Senin (12/5) mengakibatkan belasan orang meninggal dunia. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan