Dinas Perkebunan Bengkulu Utara: Replanting sawit 2.000 hektar
Kepala Disbun Bengkulu Utara, Desmon Siboro, SH.-(fendi/rl)-
BENGKULU UTARA - Mengawali Tahun 2024 ini, Dinas Perkebunan (Disbun) Bengkulu Utara telurkan dua program unggulan yang dapat memberikan manfaat bagi petani. Yakni, program replanting kelapa sawit yang kembali berjalan dan ekstensifikasi atau disebut dengan pengembangan perkebunan.
"Kita ada dua program, ketika petani tidak bisa masuk ke dalam program replanting. Karena lahan yang diusulkannya itu bukan kelapa sawit, atau karet tua, atau lahan yang tidak produktif lagi akan kita usulkan masuk ke dalam program Ekstensifikasi," kata Kepala Disbun Bengkulu Utara, Desmon Siboro, SH. .
Desmon juga membeberkan, pihaknya sengaja tahun 2024 ini kembali menargetkan untuk program replanting kelapa sawit seluas dua ribu hektar. Dalam program replanting 2 ribu hektar yang ditargetkan, dalam waktu dekat akan mengadakan sosialisasi program di 18 Kecamatan dalam wilayah Kabupaten Bengkulu Utara.
Baca Juga: Inspektorat Bengkulu Utara Tindaklanjuti Temuan BPK
Dimana, ini sesuai dengan amanat Inpres No 6 Tahun 2019 Tentang Rencana Aksi Nasional Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan, yang akan segera disosialisasikan kepada masyarakat.
“Tahun ini untuk program replanting kelapa sawit sudah kita usulkan ke Kementerian untuk 2 ribu hektar. Hanya satu kecamatan enggano yang tidak dapat mengikuti program ini, sebab sesuai dengan tata ruang wilayah. Jadi untuk 18 kecamatan akan kita sisir, sosialisasi ini akan kita laksanakan pada bulan Februari. Tujuan program ini tidak lain adalah untuk meningkatkan produktivitas kebun masyarakat, dan itu memang perlu menjadi perhatian serius," bebernya.
Sejauh ini diakui Desmon, perkebunan rakyat di Bengkulu Utara sudah mencapai 90 ribu hektar, dan hasil produksi masih di bawah rata-rata. Artinya, masih banyak tanaman yang rusak, bibit yang tidak produktif, dan tanaman yang tidak produktif lagi. Tanaman produktif itu rata-rata hasilnya diatas 10 ton per hektar per tahun. Sementara berdasarkan sumber statistik kebun masyarakat masih dibawah 10 ton per hektar per tahunnya. Ia pun berharap, untuk kelompok dalam program replanting kelapa sawit ini bisa tepat sasaran, tepat guna dan tepat mutu di tengah-tengah masyarakat.
“Untuk program ekstensifikasi pemerintah akan memberikan bantuan berupa bibit, pupuk dan pestisida. Namun untuk pengolahan lahan itu swadaya dari masyarakat sendiri,” demikian Desmon. (aer)