Bahaya Merokok Sosial: Ancaman Nyata bagi Kesehatan Otak, Terutama Perempuan

ilustrasi bahaya merokok-foto :tangkapan layar-
Perempuan Lebih Rentan terhadap Dampak Buruk Merokok
Pertanyaan yang muncul kemudian adalah: mengapa perempuan lebih berisiko mengalami pendarahan otak akibat merokok dibandingkan laki-laki?
Para peneliti mengungkapkan bahwa merokok dapat menyebabkan penurunan kadar hormon estrogen dalam tubuh perempuan.
Penurunan estrogen berhubungan erat dengan kerusakan pembuluh darah dan otak. Selain itu, merokok juga memicu peradangan dan pembengkakan pada sistem vaskular, sehingga memperbesar risiko penyempitan pembuluh darah dan bahkan pecahnya pembuluh darah otak.
Efek buruk lainnya dari merokok bagi perempuan adalah kemungkinan mengalami menopause dini. Ketidakseimbangan hormon yang disebabkan oleh kebiasaan merokok dapat mengganggu siklus reproduksi dan mempercepat penuaan sistem organ.
Dengan kata lain, merokok bukan hanya merusak paru-paru dan jantung, tetapi juga berdampak besar terhadap sistem saraf dan hormonal.
Social Smokers Juga Berisiko Kecanduan
Fenomena perokok sosial juga sering dianggap sebagai bentuk “ringan” dari kebiasaan merokok. Namun, realitanya banyak dari mereka yang akhirnya mengalami peningkatan frekuensi merokok dan berujung pada kecanduan.
Inilah yang menjadi pintu masuk terhadap risiko penyakit kronis lainnya. Ketika perokok sosial tidak menyadari bahwa mereka telah melampaui batas “sosial” dan mulai merokok secara rutin, risiko kesehatan yang mereka hadapi akan meningkat tajam.
Merokok dalam bentuk apa pun — baik aktif, pasif, maupun sosial — tetap menimbulkan risiko yang tidak bisa diremehkan.
Kesehatan otak, khususnya risiko pendarahan otak, menjadi ancaman nyata yang perlu dipahami masyarakat secara luas.
Terlebih bagi perempuan, dampak buruk dari merokok lebih kompleks dan serius karena melibatkan gangguan hormonal yang vital bagi tubuh.