LG Mobile, Raksasa yang Tumbang karena Terlalu Cepat Berinovasi

LG Mobile, Raksasa yang Tumbang karena Terlalu Cepat Berinovasi--Catatan Airlangga

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - LG, raksasa elektronik asal Korea Selatan yang dikenal luas lewat produk-produk seperti televisi dan kulkas, resmi mengakhiri kiprahnya di industri smartphone.

Keputusan tersebut diumumkan pada 5 April 2021 dan mulai efektif sejak 31 Juli 2021, setelah divisi mobile perusahaan itu mencatatkan kerugian kumulatif lebih dari 4,5 miliar dolar AS (sekitar Rp70 triliun) dalam lima tahun terakhir.

Langkah ini menandai akhir dari perjalanan panjang LG Mobile yang dimulai sejak akhir 1990-an.

Berbekal reputasi inovatif, LG sempat mencuri perhatian dunia lewat sejumlah produk ikonik seperti LG Chocolate, LG Prada, dan LG G Series.

BACA JUGA:Logitech Z333, Speaker Lawas yang Masih Diburu Pecinta Audio

Bahkan, LG menjadi pelopor teknologi layar sentuh kapasitif sebelum iPhone, dan memperkenalkan smartphone pertama dengan prosesor dual-core.

Sayangnya, inovasi LG tidak selalu diiringi dengan strategi pemasaran yang kuat atau eksekusi yang matang.

Ketidakkonsistenan desain, lambatnya pembaruan sistem operasi, dan kurangnya fokus pada ekosistem membuat LG kesulitan bersaing di tengah dominasi Apple, Samsung, dan merek-merek asal Tiongkok seperti Xiaomi dan Huawei.

LG G5, misalnya, menghadirkan konsep modular yang brilian di atas kertas, namun gagal diterima pasar karena aksesori mahal dan desain rumit.

BACA JUGA:Harga Infinix Inbook X2 2025, Laptop Ringkas dan Canggih

LG sempat mencoba bangkit melalui produk revolusioner seperti LG Wing dan LG Rollable, tetapi minimnya penerimaan pasar memaksa mereka untuk mengalihkan fokus ke bisnis yang lebih menguntungkan.

Kini, sumber daya dan tim yang sebelumnya berada di bawah divisi mobile telah dialihkan ke sektor peralatan rumah tangga dan komponen kendaraan listrik — dua lini usaha yang terus menunjukkan pertumbuhan.

Kisah LG di dunia smartphone menjadi pelajaran penting bahwa inovasi semata tak cukup.

Tanpa strategi yang tepat, eksekusi yang presisi, serta pemahaman mendalam terhadap pasar, bahkan perusahaan sebesar LG pun bisa kalah dalam persaingan. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan