Menghidupkan Nilai Ramadhan

Menghidupkan Nilai Ramadhan.-foto: net-

Walhasil, Ramadhan adalah madrasah tahunan yang diadakan untuk mendidik orang-orang beriman agar bisa menjadi manusia bertaqwa dimana golongan muttaqin inilah yang dilabeli Allah sebagai sebaik-baik golongan di sisi Allah.

Dan implementasi daripada nilai-nilai ibadah selama bulan Ramadhan adalah di luar bulan Ramadhan itu sendiri. Inilah ajang pembuktian kelayakan kita sebagai orang yang bertaqwa, pantas atau tidakkah kita menyandangnya. Puasa telah mendidik kita agar mampu mengendalikan syahwat perut, kemaluan, anggota badan lahiriah dan batiniah. Dimana kerusakan masyarakat bahkan negara (berupa merajalelanya korupsi dsj) berasal dari syahwat-syahwat tersebut. Dan kemampuan dalam mengendalikan syahwat lahiriah serta batiniah (hati) inilah yang menjadi ciri khas pembeda antara orang beriman dan orang munafik.

Imam Abdul Wahab as Sya’roni mengutip hadis Nabi di dalam kitabnya Tanbihul Mughtarin yang berbunyi,

المنافق همته في الطعام والشراب، والمؤمن همته في الصيام و الصلاة

“Semangat (passion) orang-orang munafik adalah pada perihal makanan dan minuman, sedangkan semangat (passion) orang-orang beriman adalah pada (ibadah) puasa dan sholat.”

Nah, jika benar adanya kita adalah para penyembah Allah (Hamba Rabbani) maka tidak peduli baik di dalam maupun di luar bulan Ramadhan pun, keistiqomahan dalam meniti jalan taqwa adalah sesuatu yang wajib senantiasa dijalani.

Berbeda dengan para kaum yang “menyembah” Allah di waktu tertentu saja (Ramadhan misalnya) tentu mereka hanya akan giat beribadah di waktu tertentu itu dan selepas darinya mereka akan kembali malas beribadah.

Dalam kutipan di awal tulisan ini dikatakan jika kita hanya memandang Ramadhan sekedar bagian daripada dua belas bulan dari almanak, maka Ramadhan akan datang dan berlalu.

Namun jika (nilai-nilai) Ramadhan bisa dijadikan sebagai gaya hidup maka selamanya nilai kebaikan Ramadhan akan selalu menghiasi kehidupan kita. Dan jika kita benar-benar mendaku sebagai hamba Rabbani (bukan hamba Ramadhan) Kegiatan khas Ramadhan seperti berpuasa, mendaras Al Qur’an, sholat berjamaah, bersedekah, peduli kepada sesama (tidak korupsi) akan mudah kita lanjutkan di luar bulan Ramadhan. Wallahu A’lam Bis Showab. (net)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan