Pemerintah Perlu Mengambil Langkah Konkret untuk Mendorong Masuknya Arus Investasi Asing

Investasi (Ilustrasi). -foto: net-

JAKARTA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Center for Market Education (CME) bersama Universitas Prasetiya Mulya meluncurkan policy brief terbaru berjudul “Revolutionizing FDI Policy Towards Equitable Growth in Indonesia”, pada (10/4).

Policy Brief atau kajian kebijakan ini ditulis oleh Alfian Banjaransari, Alvin Desfiandi, Carmelo Ferlito, Yohanes Kadarusman, dan Rama Poerba.

Policy brief ini diluncurkan bersamaan dengan Business Economics Conference (BEC) 2025 yang digelar di kampus BSD Universitas Prasetiya Mulya.

Acara ini menghadirkan diskusi panel mengenai mengenai arah kebijakan investasi asing atau foreign direct investment (FDI) Indonesia bersama sejumlah panelis berbagai sektor.

Dalam diskusi yang berlangsung dinamis ini, para panelis menyoroti pentingnya reformasi kebijakan FDI agar lebih terbuka, efisien, dan inklusif.

Alvin, yang mewakili tim penulis, mengungkapkan di tengah ketidakpastian global yang dipicu oleh perang tarif yang masih berlangsung, Indonesia harus proaktif.

“Negara tetangga sudah menjemput bola, Indonesia jangan sampai ketinggalan. Pemerintah perlu mengambil langkah konkret untuk mendorong masuknya arus investasi asing. Tidak hanya fokus kepada tujuan jangka panjang, tetapi juga capaian jangka pendek yang bisa diraih melalui deregulasi yang tepat sasaran,” ujarnya.

Alvin menambahkan, untuk memperkaya ekosistem investasi dan membuka ruang bagi pelaku yang lebih beragam dan berdampak, kebijakan yang lebih inklusif, termasuk peninjauan ulang persyaratan modal minimum, perlu dipertimbangkan secara serius.

Dari perspektif hukum dan regulasi, Safita Narthfilda dari TRILEXICA at Law mengangkat adanya urgensi untuk melakukan terobosan seperti regulatory sandbox yang ramah inovasi.

Regulatory sandbox bisa digunakan untuk mempercepat dan memutakhirkan proses perizinan.

Penggiat fintech ini, berpendapat bahwa Inisiatif ini penting agar Indonesia mampu bersaing dengan negara-negara lain di tengah kompetisi ketat dalam menarik investasi global, khususnya di tengah konflik geopolitik.

Rangkaian kegiatan ini diharapkan menjadi kontribusi nyata mendorong dialog lintas sektor terkait reformasi investasi, serta memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi investasi yang

kompetitif sekaligus berkeadilan. (jp)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan